Penjara di Afrika Kosong, Ribuan Tahanan Kabur
Selasa, 29 September 2015 - 16:23 WIB
Sumber :
- REUTERS/Luc Gnago
VIVA.co.id - Ribuan orang yang menghuni penjara di Republik Afrika Tengah (CAR) melarikan diri dari tahanan. Penjara tersebut kini kosong melompong.
Ribuan tahanan itu kabur dari penjara Ngaragba di Bangui, ibu kota Afrika Tengah, pada Minggu malam, 27 September 2015.
Kelompok militan anti-Balaka, menyerang penjara tersebut dan membebaskan ribuan tahanan yang terdiri dari tentara dan anggota kelompok anti-Balaka.
Menurut berita dari BBC, kerusuhan di negara tersebut pecah sejak Sabtu, 26 September 2015. Pemicunya adalah tewasnya seorang pengemudi taksi Muslim.
Hanya dalam dua hari, konflik itu menewaskan 30 orang. UNICEF mengatakan, tiga diantara korban masih remaja, dan satu diantara mereka tewas dipenggal.
"Penjara benar-benar kosong, tak ada orang sama sekali," kata koresponden Reuters melaporkan.
Konflik antar agama di Republik Afrika Tengah (CAR) mengerucut setelah kelompok militan Muslim Seleka, memegang kendali kekuasaan di CAR sejak Maret 2013. Kekuasaan yang dianggap semena-mena membuat muncul perlawanan dari kelompok anti-Balaka.
Kedua kelompok militan itu terus berperang dan saling bunuh. Ribuan orang sudah menjadi korban sejak konflik tersebut meletus dua tahun lalu.
Baca Juga :
Ribuan tahanan itu kabur dari penjara Ngaragba di Bangui, ibu kota Afrika Tengah, pada Minggu malam, 27 September 2015.
Kelompok militan anti-Balaka, menyerang penjara tersebut dan membebaskan ribuan tahanan yang terdiri dari tentara dan anggota kelompok anti-Balaka.
Menurut berita dari BBC, kerusuhan di negara tersebut pecah sejak Sabtu, 26 September 2015. Pemicunya adalah tewasnya seorang pengemudi taksi Muslim.
Hanya dalam dua hari, konflik itu menewaskan 30 orang. UNICEF mengatakan, tiga diantara korban masih remaja, dan satu diantara mereka tewas dipenggal.
"Penjara benar-benar kosong, tak ada orang sama sekali," kata koresponden Reuters melaporkan.
Konflik antar agama di Republik Afrika Tengah (CAR) mengerucut setelah kelompok militan Muslim Seleka, memegang kendali kekuasaan di CAR sejak Maret 2013. Kekuasaan yang dianggap semena-mena membuat muncul perlawanan dari kelompok anti-Balaka.
Kedua kelompok militan itu terus berperang dan saling bunuh. Ribuan orang sudah menjadi korban sejak konflik tersebut meletus dua tahun lalu.