Percepat Proses Identifikasi, Kemlu Utus Tim KJRI Jeddah
Selasa, 29 September 2015 - 13:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Saudi Red Crescent/Handout via Reuters
VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, memberi instruksi kepada tim dari Konsul Jenderal RI Jeddah untuk mendorong panitia haji dalam mempercepat proses identifikasi dan penanganan korban insiden Mina pada Kamis pekan lalu. Sejauh ini, total 46 jemaah Indonesia dipastikan tewas dalam tragedi tersebut.
Baca Juga :
Demikian isi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, yang diterima VIVA.co.id pada Selasa, 29 September 2015. Menurut Iqbal, Retno terus berupaya memantau perkembangan penanganan korban melalui tim KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah yang berada di Mekah dan Mina.
"Pada tanggal 25 September kemarin, tim konsuler KJRI Jeddah sudah menuju ke Mina dan menggunakan jaringan mereka untuk membuka akses kekonsuleran ke fasilitas dan informasi yang dibutuhkan dalam upaya memberikan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Cara tersebut dilakukan juga untuk mempercepat proses identifikasi dan verifikasi data korban," tulis Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Tim konsuler dari KJRI Jeddah, ujar Iqbal, direncanakan akan mengakses seluruh data korban insiden Mina. Seluruh jasad yang diangkut dari Mina setibanya di rumah sakit langsung dilakukan pengambilan gambar, pencatatan tanda-tanda fisik, pengambilan sidik jari dan penomeran.
Seluruh data tersebut, kata Iqbal, akan disimpan dan dijadikan rujukan bagi Tim Forensik Arab Saudi untuk melakukan identifikasi.
“Dengan dibukanya akses kepada data tersebut dan berbekal pemahaman dasar forensik, Tim Kekonsuleran/Perlindungan WNI KJRI Jeddah diharapkan dapat melakukan verifikasi data dan mempercepat identifikasi terhadap WNI yang menjadi korban,” ujarnya.
Sejauh ini, masih ada sekitar 90 jemaah haji asal Indonesia yang dilaporkan hilang. Laman Arab News edisi akhir pekan kemarin melansir proses identifikasi jenazah termasuk salah satu proses yang sulit.
Jasad dicuci dan difoto untuk proses identifikasi. Sidik ibu jari diambil untuk membantu proses kecocokan dengan pangkalan data jemaah haji yang dimiliki oleh otoritas imigrasi ketika para jemaah itu tiba di Saudi. Otoritas berwenang kemudian memajang dan memperlihatkan sekitar 500 foto agar dilihat oleh kerabat serta keluarga korban.