Polandia Tak Mau Terima Migran Ekonomi
Senin, 21 September 2015 - 12:23 WIB
Sumber :
- REUTERS/Marko Djurica
VIVA.co.id
- Pemerintah Polandia mengatakan akan menerima secara simbolis sebagian pengungsi asal Timur Tengah. Tetapi, Perdana Menteri Ewa Kopacz, mengatakan mereka hanya akan bersedia menerima individu yang merupakan pengungsi.
Stasiun berita Channel News Asia, Senin 21 September 2015, melansir mereka menolak menampung migran ekonomi yang datang ke Eropa, hanya untuk mencari perbaikan kehidupan ekonomi.
Berdasarkan kesepakatan, Polandia hanya bersedia menerima 2.000 pengungsi dari Timur Tengah. Tetapi, pada awal bulan ini, kemungkinan angka itu akan ditambah.
"Saya bisa mengatakan hari ini, tidak akan ada terlalu banyak dari mereka pengungsi. Angkanya akan lebih sedikit dibandingkan jumlah pengungsi yang kita terima di tahun 1990an. Saat itu, Polandia menerima lebih dari 80 ribu pengungsi dari Chechnya," kata Kopacz kepada publik melalui televisi.
Jumlah pengungsi yang akan kami tampung hanya merupakan simbolis. Hal tersebut, menunjukkan sebuah fraksi kecil dari keseluruhan pengungsi yang ada.
Sebelumnya, keinginan pemerintah untuk menampung pengungsi ditentang oleh sebagian publik Polandia. Kelompok sayap kanan pada 13 September lalu, melakukan unjuk rasa pusat kota Warsawa. Sebanyak 10 ribu orang turun ke jalan dan menyerukan slogan: "Hari ini pengungsi, besok teroris! dan Polandia, bebas dari Islam!".
Menurut salah seorang pengunjuk rasa, Miroslaw Kadziela, para pengungsi itu bisa menjadi ancaman bagi kebudayaan mereka.
"Mereka tidak akan mungkin berasimilasi dengan masyarakat kami," kata Kadziela dan dikutip harian The Independent.
Sementara itu, di bagian lain di kota Warsawa, ratusan orang yang mendukung pengungsi berunjuk rasa sambil memainkan musik dan memegang poster bertuliskan: "pengungsi, selamat datang". Unjuk rasa serupa tengah dilakukan di Gdansk, Krakow, Poznan, dan Szczecin.
Para pemimpin Uni Eropa mendorong agar Polandia menerima 12 ribu para pengungsi sesuai dengan sistem kuota yang diajukan. Namun, Warsawa hanya bersedia menerima 2.000 pengungsi dalam dua tahun. (asp)