Kali Ini, Israel dan Palestina 'Bentrok' di Al Aqsa
Senin, 14 September 2015 - 18:41 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ammar Awad
VIVA.co.id - Bentrokan terjadi setelah sejumlah tentara Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Personel keamanan Israel menggunakan gas air mata dan granat untuk menangkap para “pelempar batu” Palestina.
Manajer Masjid Al-Aqsa, Omar Kiswani, mengatakan sebanyak 80 orang Yahudi dilindungi polisi Israel, mereka menyerang Masjid dan berhadapan dengan penjaga relawan Palestina. Sementara itu pihak kepolisian Israel memberikan keterangan yang menyebutkan bahwa para demonstran bertopeng yang berada di dalam masjid melemparkan batu dan kembang api ke arah polisi.
Seorang saksi mata beragama Islam menuduh polisi Israel memasuki masjid dan membuat kerusakan, mereka juga membakar sajadah yang ada di dalam masjid. Kerusuhan berlanjut di luar gedung masjid dengan aksi pelemparan gas air mata dan granat.
Baca Juga :
Manajer Masjid Al-Aqsa, Omar Kiswani, mengatakan sebanyak 80 orang Yahudi dilindungi polisi Israel, mereka menyerang Masjid dan berhadapan dengan penjaga relawan Palestina. Sementara itu pihak kepolisian Israel memberikan keterangan yang menyebutkan bahwa para demonstran bertopeng yang berada di dalam masjid melemparkan batu dan kembang api ke arah polisi.
Seorang saksi mata beragama Islam menuduh polisi Israel memasuki masjid dan membuat kerusakan, mereka juga membakar sajadah yang ada di dalam masjid. Kerusuhan berlanjut di luar gedung masjid dengan aksi pelemparan gas air mata dan granat.
Bentrokan yang tak kunjung selesai membuat pasukan keamanan Israel menutup kompleks masjid untuk jemaah. Bentrokan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum dimulainya Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashanah.
Seperti dilansir
Al Jazeera
, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel itu.
"Kepresidenan mengutuk keras serangan militer dan polisi terhadap Masjid Al-Aqsa dan agresi terhadap orang beriman yang ada di sana," kata sebuah pernyataan dari pihak Abbas.
Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengatakan kepolisian Israel menerima intelijen untuk memeriksa kemungkinan terjadinya gangguan di Masjid Al-Aqsa.
“Tim polisi kami memasuki lokasi kejadian, dan menutup pintu depan Masjid Al-Aqsa untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih jauh lagi. Unit polisi kami memegang kendali selama 20 sampai 25 menit dengan menggunakan granat setrum dan senjata non-mematikan untuk memastikan situasi tetap terkendali,” kata Rosenfeld.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Badan Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti mengatakan, polisi Israel telah berbohong mengenai kasus tersebut dan bersikap sangat tidak menghormati.