Kemlu: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Banjir Jepang
- REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id - Juru Bicara Kementerian Neger, Arrmanatha Nasir mengatakan, sejak dua hari Jepang dilanda banjir, belum ada infomasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Musibah di Jepang itu, telah menyebabkan sebanyak 22 orang hilang.
“Sampai saat ini kita belum mendapatkan informasi adanya korban WNI dalam kejadian tersebut,” ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu, Jumat, 11 September 2015 kepada VIVA.co.id, di kantor Kementerian Luar Negeri, Kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.
Hujan terus melanda Jepang sejak Jumat pekan lalu hingga menyebabkan banjir besar. Hujan deras pun dibarengi dengan badai topan Etau sejak Rabu kemarin.
Kantor berita Reuters melaporkan area yang paling parah dilanda banjir adalah di Honshu. Sementara di beberapa tempat lainnya, curah hujan yang tinggi membuat sungai penuh hingga mencapai ke titik pinggir.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan hujan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara di Sendai, Lebih dari 140 ribu orang disarankan untuk segera mengungsi ke daerah yang aman.
Japan Today, Jumat 11 September 2015 melaporkan bahwa di Joso, prefektur Ibakari, ratusan orang pasrah menunggu pertolongan selama berjam-jam karena rumah mereka digenangi air luapan Sungai Kinugawa.
Walikota Joso, Toru Takasugi mengadakan konferensi pers pada Jumat pagi, menyatakan pemerintah kota masih berusaha menemukan dan menyelamatkan 22 orang yang hilang. Di daerah prefektur Tochigi, bencana banjir ini telah menewaskan satu orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Direktur Badan Metereologi Jepang, Takuya Deshimaru mengatakan situasi sekarang tidak normal dan Jepang berada dalam kondisi yang berbahaya.
Sementara untuk penanggulangan Kementerian Infrastruktur Jepang sudah mengerahkan lima mesin pompa air di Sungai Kinugawa dan akan menambah armada bantuan. Kementerian juga mengirimkan tenaga ahli untuk memeriksa kerusakan bantaran sungai.