Pengungsi Suriah Gowes Sepeda dari Rusia ke Norwegia

Pengungsi Suriah tengah berada di stasiun Padborg, Denmark selatan
Sumber :
  • REUTERS/Claus Fisker/Scanpix Denmark
VIVA.co.id - Sebagian pengungsi Suriah menemukan cara yang lebih aman dan murah untuk bisa mencapai Benua Eropa. Mereka masuk ke Norwegia melalui Rusia dengan cara bersepeda.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 10 September 2015, polisi Norwegia mengatakan sekitar 170 orang, sebagian besar pengungsi Suriah menggunakan perbatasan Storskog di bagian utara Norwegia. Angka itu meningkat jika dibandingkan tahun 2014 lalu.

Hubungan yang baik antara Moskow dan Damaskus turut berdampak bagi warga Suriah untuk memperoleh visa ke Negeri Beruang Merah. Dari sana, mereka bisa bergerak ke Norwegia, salah satu negara kaya dan anggota negara yang memegang paspor bebas visa Schengen. 

"Saya pikir itu satu-satunya cara legal menuju ke Eropa," ujar seorang pelajar Suriah, Elijah Hansen. 

Dia akhirnya tiba di Norwegia pada Maret lalu, usai membayar senilai US$1.600 atau setara Rp22 juta. Dengan dana sebesar itu, telah termasuk tiket penerbangan dari Beirut, Lebanon, menuju ke Moskow, lalu dilanjutkan 36 jam dari Moskow menuju ke pelabuhan Murmansk di Artik. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengendarai mobil ke area perbatasan. 

Menurut Hansen biaya yang dikeluarkan justru jauh lebih mahal, jika menuju Eropa melalui Turki, kemudian mengambil risiko besar dengan menyeberangi Laut Mediterania ke Yunani. Justru berdasarkan banyak pengalaman sebelumnya, banyak pengungsi yang tenggelam. 

"Apa pun yang terjadi, lebih baik tenggelam dibandingkan tewas di tangan kelompok ISIS atau terbunuh di zona peperangan di Suriah," kata Hansen. 

Dia mengaku berangkat menuju ke Norwegia di akhir musim dingin ketika suhu di Storskog mencapai minus dan salju ketika itu tebal. Hansen kemudian diantar menuju ke area perbatasan di Norwegia. Tetapi, pengungsi lain memilih membeli sepeda di Rusia lalu dikayuh hingga ke area perbatasan. 

Berasarkan hukum Rusia, mereka melarang siapa pun berjalan kaki menuju ke area depan. Sedangkan, dalam aturan hukum Norwegia, justru dianggap ilegal jika memberikan tumpangan kepada seseorang yang tidak memiliki identitas. Alhasil, beberapa pengungsi memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Norwegia dengan bersepeda. 

"Bersepeda diizinkan dalam hukum di Rusia. Sebagian besar pengungsi yang menyeberang datang seorang diri, tetapi ada juga bersama keluarga," ujar Kepala Polisi di kota Kirkenes, dekat Norwegia, Hans Moellebakken. 

Pengungsi yang mencari suaka di Norwegia terbang ke Oslo untuk registrasi. Artinya, begitu tiba di perbatasan Norwegia, mereka harus meninggalkan sepedanya. 

Moellebakken mengatakan terdapat sekitar 40 sepeda yang ditemukan di area perbatasan. Banyak dari sepeda itu yang dibeli ketika sedang ada diskon besar di sebuah toko di dekat kota pertambangan nikel di Rusia.

"Kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan dengan sepeda ini, mungkin kami akan memberikannya secara cuma-cuma," kata Moellebakken. 

Polisi Norwegia tidak segan mengenakan denda senilai US$722 atau setara Rp10 juta kepada siapa pun yang membantu untuk mengantar pencari suaka ke area perbatasan. 

Seorang penasihat senior di Dewan Pengungsi Norwegia, Paul Nesse, jumlah pengungsi yang menggunakan rute Arktik kemungkinan akan meningkat. 

"Ada banyak warga Suriah yang kini tengah bergerak. Dengan adanya hubungan yang baik antara Rusia dan Suriah, sata duga akan ada lebih banyak pelajar Suriah di Rusia yang enggan memutuskan kembali ke negara asal," kata Nesse.