Perahu Karam Malaysia, WNI Tewas Jadi 24 Orang

Sumber :
  • REUTERS/ The New Straits Times Press/S. Ravale

VIVA.co.id - Warga Negara Indonesia yang menjadi korban perahu karam di Sabak Berenam, Selangor terus ditemukan. Korban selamat bertambah menjadi 20 orang, sedangkan korban meninggal menjadi 24 orang.

Demikian pesan singkat yang disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, yang mendapat informasi dari wakil Duta Besar RI di Malaysia, Hermono kepada Viva.co.id, Sabtu 5 September 2015.

Jumlah korban meninggal, Iqbal mengungkapkan, terdiri dari 19 orang wanita dan lima orang laki-laki. Korban selamat yang ditemukan terdiri dari 19 orang laki-laki dan satu orang wanita.

"Besok KBRI akan buka posko di Ipoh, tempat jenazah disimpan, guna memfasilitasi keluarga yang akan melihat langsung jenazah di rumah sakit Ipoh," tulis Hermono.

Iqbal mengatakan, KBRI juga tengah mengupayakan bagi korban yang selamat dapat diizinkan pulang tanpa proses hukum.

Sementara itu, korban meninggal, informasi yang Iqbal dapatkan dari KBRI sudah berhasil diidentifikasi sebanyak dua orang, yaitu Winda Mandasari (24 tahun), asal Medan dan Juharen binti Kamaruddin bin Hamid, lahir pada 14 April 1965, asal Aceh Utara.

Ada pun daftar korban selamat yang diinformasikan dari KBRI Malaysia, yaitu :

1. Efriyanto, 42 tahun asal Sumatera Barat
2. Irwansyah, 44 tahun asal Tanjung Balai
3. Andri, 34 tahun asal Aceh
4. Mohd. Zubir, 25 tahun asal Aceh
5. Nazir, 45 tahun asal Aceh
6. Sahputra, 34 tahun asal Aceh
7. Arif, 25 tahun asal Aceh
8. Mohd. Hanafiah 35 Tahun, asal Aceh
9. Muslim, 35 tahun asal Aceh
10. Iwan Saputra, 30 tahun asal Aceh
11. Mohd. Yusof, 30 tahun asal Aceh
12. Imam, 30 tahun asal Surabaya
13. Kamsuri, (usia belum diketahui) asal Surabya
14. Punadi, 32 tahun asal Surabaya
15. Indra, 31 tahun asal Mandailing, Sumatera Utara
16. Erni, 26 tahun asal Aceh
17. Wahyu Syahputra, 23 tahun, (asal belum diketahui)
18. Baital Shah Putra, 21 tahun, (asal belum diketahui)
19. Faisal, 31 tahun, (asal belum diketahui)
20. Belum diketahui



Melalui siaran pers dari Wakil Duta Besar RI di Malaysia kepada Viva.co.id, KBRI Kuala Lumpur telah membuka hotline khusus di nomor +60193309114 dan +60193345114.

Sementara itu, untuk memudahkan proses identifikasi, kepada keluarga yang menduga sanak saudaranya ikut dalam kapal nahas itu, diharapkan dapat mengirimkan photo melalui whatssapp ke nomor hotline tersebut, atau melalui email hermono@kemlu.go.id atau judha.nugraha@kemlu.go.id.

Sore kemarin, Hermono mengatakan, Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno telah bertemu dengan para korban selamat di APMM Klang. Pada kesempatan tersebut, Duta Besar memberikan dukungan moril serta bantuan logistik berupa pakaian dan makanan.

Hermono mengatakan, ia menduga sebanyak 70 orang yang ikut di dalam perahu merupakan pekerja ilegal. Mereka diketahui ingin kembali ke kampung halaman di daerah Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.

Dia mengatakan, penumpang itu bukan tidak memiliki biaya untuk pulang melalui jalur legal. Tetapi, karena bekerja di Malaysia tanpa dokumen, mereka khawatir tertangkap operasi pendatang asing tanpa identitas (PATI). Sebab, jika tertangkap, selain dideportasi juga dilarang kembali ke Negeri Jiran selama lima tahun. Sedangkan, mereka ingin mengais rejeki di Malaysia.

Perahu berukuran panjang sekitar 15 meter dan lebar tiga meter ini karam di Muara Kuala Bernam sekitar pukul 03.00 dini hari pada 3 September 2015, penyebab tenggelamnya perahu diduga karena kelebihan muatan. (asp)