Warga Malaysia Gelar Demonstrasi Tuntut PM Najib Mundur
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 13:36 WIB
Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id - Warga Malaysia yang tergabung dalam barisan pro demokrasi pada hari ini, Sabtu 29 Agustus 2015, menggelar demonstrasi di Kuala Lumpur.
Mereka menuntut supaya Perdana Menteri Najib Tun Razak mundur dari posisinya. Rencananya, demonstrasi akan digelar hingga Minggu, 30 Agustus 2015.
Dikutip dari kantor berita Reuters, nama Najib tercoreng usai dituduh terlibat dalam skandal korupsi di Malaysia. Dia diduga menerima dana lebih dari US$600 juta atau Rp8,4 triliun.
Mereka rencananya akan berunjuk rasa di area Dataran Merdeka dan Padang Merbok, di Kuala Lumpur. Untuk mengantisipasi unjuk rasa itu, pengamanan di area tersebut telah diperketat. Akses menuju ke kedua area tersebut bahkan telah diblokir.
Menurut laporan sebuah situs berita online pada Jumat kemarin, pemerintah kemungkinan akan mengerahkan militer untuk ikut terlibat dalam aksi protes. Pemerintah beralasan, pengerahan militer untuk mengantisipasi jika situasi terjadi di luar kendali.
Sebelumnya, otoritas di Kuala Lumpur telah menolak permohonan izin yang diajukan oleh kelompok yang menggelar unjuk rasa bernama "Bersih". Pemerintah bahkan telah memblokir akses ke situs Bersih dan melarang warga mengenakan kaos berwarna kuningan serta terdapat tulisan "Bersih".
Sementara itu, kelompok gerakan anti gratifikasi, Transparansi Internasional, menyerukan agar Pemerintah Malaysia menghormati hak warganya untuk berdemonstrasi secara damai. Mereka berhak menyuarakan pendapat tanpa harus khawatir akan ditahan.
"Pemerintah seharusnya mendengarkan kekhawatiran rakyatnya sendiri," ujar Kepala Transparansi Indonesia, Jose Ugaz.
Kurang Simpati
Kendati kelompok Bersih akan menggelar unjuk rasa selama dua hari, namun analis menilai aksi mereka tidak akan membuat publik bersimpati. Sebab, gerakan itu kurang kepemimpinan.
"Unjuk rasa ini akan terlihat sebagai protes besar-besaran. Tetapi, terkait membuat perubahan, saya pikir unjuk rasa itu tidak akan membuat perubahan apapun dalam waktu dekat," ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Economic Affairs.
Bahkan, menurut Direktur pengumpul suara di Merdeka Centre, Ibrahim Suffian, berdasarkan survei bulan ini, hanya sedikit orang yang mendukung kelompok tersebut.
Aksi sebelumnya juga pernah terjadi di tahun 2012. Saat itu sebanyak 512 orang ditahan, di mana tujuh demonstran dan dua personel polisi dipidana di pengadilan. Sebanyak 24 orang terluka, termasuk 12 petugas polisi.
Baca Juga :
KPK Malaysia telah mengatakan dana yang masuk ke akun Najib merupakan donasi dari Timur Tengah. Dana itu dikirim tepat sebelum pemilu tahun 2013 lalu. Namun, KPK tidak menyebut identitas donatur.
Sejak awal kasus ini berhembus, Najib telah membantah menerima dana sebesar itu. (ase)