PM: Jangan Nilai Malaysia Berdasarkan Opini Media Sosial
Senin, 10 Agustus 2015 - 16:03 WIB
Sumber :
- REUTERS/Rob Griffith
VIVA.co.id
- Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak mengatakan hubungan antara Singapura dan Negeri Jiran hingga saat ini tetap baik, kendati dulu Negeri Singa bagian dari Malaysia. Najib turut menegaskan akan terus bekerja sama secara erat dengan Singapura.
Stasiun berita Channel News Asia, Senin, 10 Agustus 2015 melansir pernyataan itu disampaikan Najib dalam perayaan hari nasional ke-50 Singapura. Dia mengatakan akan terus bekerja sama secara erat untuk memberikan manfaat nyata bagi semua warga Malaysia dan Singapura.
Najib merupakan salah satu dari beberapa kepala negara dan pemerintahan yang menghadiri hari parade nasional Singapura pada Minggu kemarin.
"Pada kenyataannya kami berbagi aspirasi mengenai pemerintahan yang baik, ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif berdasarkan dasar yang kuat, dan untuk stabilitas, harmoni dan perbedaan," ujar Najib.
Baca Juga :
Dalam pesannya bagi Singapura, dia menambahkan situasi politik saat ini di Malaysia. Najib mendorong agar warga Singapura tak hanya menilai negara tetangga berdasarkan apa yang mereka baca di media sosial atau pernyataan yang memiliki motif politik dari beberapa pihak yang ingin menjatuhkan Malaysia.
Komentar itu disampaikan Najib pasca namanya dikait-kaitkan dengan skandal korupsi senilai ratusan juta dollar. Najib dituding menerima uang senilai US$700 juta atau setara Rp9,4 triliun dari perusahaan milik pemerintah, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Baik Najib dan 1MDB membantah telah melakukan tindak kejahatan itu.
Sementara, mantan PM Mahathir Mohammad masih terus mengkritik Najib. Kali ini, dia mengkritik habis-habisan gaya hidup Najib yang boros dan glamor. Dalam sebuah tulisan yang diunggah ke blog pribadinya, Mahathis mengatakan klaim miliaran dolar yang dibutuhkan dalam sebuah pemilihan umum, tak masuk akal.
"Saya hanya membutuhkan kurang dari 10 juta (Ringgit) untuk setiap lima pemilu di mana saya unggul dan saya menangkan semua dengan lebih dari dua pertiga suara. Untuk apa Anda membutuhkan dana 2,6 miliar ringgit?," tanya Mahathir.
Dia menambahkan, dua miliar lebih ringgit untuk pemilu di Malaysia dan dilakukan oleh partai politik mana pun tetap saja keliru. Walaupun tidak ada batasan yang diterapkan oleh KPU mengenai biaya untuk pemenangan saat pemilu.
Gaya hidup mewah yang dikritik Mahathir yakni menghabiskan miliaran ringgit untuk beberapa acara seperti pertunangan dan pernikahan putrinya. Biaya dua peristiwa itu lebih tinggi dari gaji Najib yang per bulan mencapai 20 ribu ringgit atau setara Rp68 juta.