Rusia Tuding Ukraina Tidak Transparan Soal MH17
Senin, 3 Agustus 2015 - 16:36 WIB
Sumber :
- www.livescience/DigitalGlobe
VIVA.co.id - Pemerintah Rusia menyebut Ukraina tidak transparan dan penuh bias, terkait dengan tragedi penembakan pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH-17, pada 17 Juli 2014 silam, menewaskan 298 orang penumpang dan awak.
Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Shillin, Senin 3 Agustus 2015 di Jakarta, mengatakan Ukraina tidak pernah memberikan data, walau terlibat dalam tim penyelidik gabungan yang dipimpin Belanda.
"Untuk memulai penyelidikan, Ukraina perlu memberikan semua informasi yang ada. Kami (Rusia) telah memberikan semua informasi yang kami punya, bahkan data rahasia mengenai data teknis rudal BUK," kata Shilin.
Informasi yang dimaksud Shilin, adalah data percakapan antara MH17 dengan menara kontrol udara (ATC) Ukraina, sebelum jatuhnya pesawat yang diduga karena ditembak dengan rudak BUK.
Tim gabungan yang juga melibatkan Malaysia itu, disebut Shilin juga mengeluarkan resolusi tapi belum melakukan penyelidikan, karena belum ada data yang mereka beberkan.
"Sejauh yang saya tahu, mereka belum melakukan penyelidikan apa pun. Namun mereka telah mengajukan sebuah resolusi. Saya sangat yakin masih belum ada penyelidikan," ujarnya.
Baca Juga :
Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Shillin, Senin 3 Agustus 2015 di Jakarta, mengatakan Ukraina tidak pernah memberikan data, walau terlibat dalam tim penyelidik gabungan yang dipimpin Belanda.
"Untuk memulai penyelidikan, Ukraina perlu memberikan semua informasi yang ada. Kami (Rusia) telah memberikan semua informasi yang kami punya, bahkan data rahasia mengenai data teknis rudal BUK," kata Shilin.
Informasi yang dimaksud Shilin, adalah data percakapan antara MH17 dengan menara kontrol udara (ATC) Ukraina, sebelum jatuhnya pesawat yang diduga karena ditembak dengan rudak BUK.
Tim gabungan yang juga melibatkan Malaysia itu, disebut Shilin juga mengeluarkan resolusi tapi belum melakukan penyelidikan, karena belum ada data yang mereka beberkan.
"Sejauh yang saya tahu, mereka belum melakukan penyelidikan apa pun. Namun mereka telah mengajukan sebuah resolusi. Saya sangat yakin masih belum ada penyelidikan," ujarnya.