Editor Charlie Hebdo Janji Tak Hina Nabi Muhammad Lagi
Selasa, 21 Juli 2015 - 20:06 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stephane Mahe
VIVA.co.id
- Editor majalah satir Prancis,
Charlie Hebdo
; Laurent Sourisseau, berjanji tidak akan menggambar kartun Nabi Muhammad lagi. Pernyataan Sourisseau itu dilontarkan enam bulan usai tragedi serangan teror di kantor redaksi
Charlie Hebdo
.
Kantor berita Jerman, Deutsche Welle, melansir pernyataan itu diungkap Sourisseau ke majalah Jerman, Stern.
"Kami telah menggambar Muhammad untuk membela prinsip bahwa seseorang bisa menggambar apa pun yang mereka inginkan. Memang sedikit aneh. Kami diharapkan bisa mengekspresikan kebebasan yang tak berani dilakukan orang lain," ujar Sourisseau.
Dia melanjutkan, Charlie Hebdo sudah melakukan apa yang seharusnya.
"Kami telah melakukan pekerjaan kami. Kami telah membela hak untuk menggambar karikatur itu," Sourisseau menambahkan.
Dia menyebut semua pihak memiliki hak untuk mengkritik semua agama. Sourisseau pun tak ingin percaya majalah tempatnya bekerja telah dirasuki kritik terhadap Islam.
Dia menyebut, kekeliruan di mana publik dapat menyalahkan Islam, juga bisa ditemukan di agama lain.
Sourisseau merupakah salah satu orang yang selamat dari serangan teror di kantor redaksi Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu. Dia selamat lantaran berpura-pura mati.
Kepada Majalah Stern, dia mencoba mengingat kembali momen tragis yang merenggut nyawa rekan-rekannya.
Baca Juga :
"Ketika (teror) selesai, tidak ada suara. Tidak ada keluhan, rintihan. Saat itu saya memahami, sebagian besar dari mereka telah tewas," kata Sourisseau.
Salah satu korban tewas termasuk editor Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier, yang kerap disebut "Charb".
Sebelumnya, dalam edisi terbaru Charlie Hebdo 14 Januari lalu, yang dijadikan sampul depan. Bahkan, akibat teror itu, berimbas terhadap larisnya majalah tersebut hingga 3 juta kopi. Padahal, biasanya majalah mingguan itu hanya dicetak sebanyak 60 ribu kopi.
Serangan teror yang dilakukan di kantor redaksi Charlie Hebdo dilakukan oleh kakak beradik Kouachi. Akibat aksi teror mereka, sebanyak 16 orang dilaporkan tewas.
Sebelum tewas ditembak polisi, mereka sempat menawan sandera di supermarket Kosher di pinggiran kota Paris. (one)