Teroris Norwegia Diterima Kuliah di Universitas Oslo
Sabtu, 18 Juli 2015 - 16:25 WIB
Sumber :
- REUTERS/SCANPIX/Heiko Junge/Pool
VIVA.co.id - Pelaku pembunuhan massal di Norwegia, Anders Behring Breivik, pada Jumat kemarin resmi diterima untuk menuntut ilmu di Universitas Oslo. Dia diterima untuk belajar ilmu politik dan meraih gelar sarjana.
Baca Juga :
Kantor berita Reuters, Jumat 17 Juli 2015, mengingatkan, empat tahun lalu Breivik secara biadab membantai 77 orang di suatu pulau. Sebagian korbannya juga merupakan mahasiswa di universitas tempat dia akan berkuliah.
Rektor Universitas Oslo, Ole Petter Ottersen, mengatakan tak bisa menolak aplikasi Breivik jika dia memenuhi syarat.
"Hasilnya, dia memenuhi syarat yang ditetapkan. Oleh sebab itu, kami tetap berpegang kepada aturan dan dia akan diterima," kata Ottersen.
Dia menyadari banyak warga yang terkejut dengan keputusannya. Sebab, hingga saat ini, Breivik masih tak menunjukkan rasa penyesalan atas aksi pemunuhan kejam yang terjadi empat tahun lalu.
"Saya sadar, banyak perasaan yang terlibat di sini. Dia mencoba untuk menghancurkan sistem. Kami harus tetap percaya dan mempertahankan itu," kata Ottersen.
Dalam materi kuliahnya nanti, terpidana berusia 36 tahun itu akan belajar mengenai demokrasi, hak asasi manusia dan rasa hormat bagi kaum minoritas. Dia hanya diizinkan belajar di dalam sel isolasi dan tak dapat menghadiri sesi perkuliahan atau seminar.
Semua tugasnya akan melalui proses pemeriksaan staf penjara dan tak ada kontak langsung dengan pengajar. Breivik diizinkan membaca buku, tetapi tak boleh mengakses internet.
"Kuliahnya akan dilakukan hanya melalui sel isolasi," Ottersen menambahkan.
Namun, menurut laporan, kecil kemungkinan bagi Breivik untuk meraih gelar sarjana. Sebab, sesuai aturan universitas, lima mata kuliah mewajibkan dia untuk menghadiri sesi perkuliahan.
Keputusan kampus ini merupakan informasi mengejutkan lainnya, selain rencana akan digelar sebuah pameran mengenai aksi pembunuhan tahun 2011 lalu. Pameran akan dibuka pada pekan depan di gedung pemerintah di pusat kota Oslo. Di lokasi itu pula, Breivik membunuh delapan korban pertamanya pada 22 Juli 2011.
Dalam pameran itu, turut dipamerkan identitas polisi palsu milk dia dan bagian dari mobil van di mana telah dipasang sebuah bom. Rencana itu membuat sebagian warga Norwegia marah.
Mereka khawatir pameran itu malah membuat Breivik kian terkenal. Namun, perwakilan Pemerintah Norwegia yang dipimpin oleh partai konservatif menyebut sebelum pameran itu digelar, mereka telah berkonsultasi dengan beberapa kerabat dan korban selamat.
Pemerintah rencananya akan membentuk pusat informasi peristiwa tersebut paling tidak selama lima tahun. Namun, banyak dari korban justru ingin melupakan Breivik. (ren)