Uni Eropa Tanggapi Positif Bebas Visa ke Schengen

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menyatakan Uni Eropa menanggapi positif permintaan RI agar warga negara Indonesia (WNI) yang ingin ke negara-negara Schengen mendapatkan fasilitas bebas visa.

Hal itu disampaikan Menlu Retno saat ditemui pada Selasa 14 Juli 2015 di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Kawasan Pejambon, Jakarta Pusat. Retno mengaku telah bertemu Wakil Presiden Komisi Eropa, Frans Timmermans dalam kunjungan bilateral pada 10 Juli 2015. Kemudian, kelanjutan lobi tersebut akan ditindaklanjuti dari sisi bilateral.

“Kemarin saya juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Belgia, kita mulai garap kembali, ini sudah kita garap sejak lama dan akan kita garap lagi secara insentif baik melalui kedutaan di sini maupun kedutaan kita di negara Schengen dan Uni Eropa,” ujar Menlu Retno

Retno menegaskan, ia akan memanfaatkan setiap kali ada kesempatan dengan Menlu UE untuk membicarakan hal tersebut.

“Kita tidak tetapkan target tapi kita berupaya. Ini kan dari mereka, yang bisa kita lakukan adalah berupaya seoptimal mungkin,” Retno menambahkan.

Dalam melobi terkait pembebasan visa bagi WNI ke Schengen, Retno menyampaikan beberapa fakta tentang hubungan Indonesia dan UE kepada Timmermans. Seperti Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama, yang memiliki perjanjian kemitraan dan kerjasama, serta perjanjian kehutanan dengan Uni Eropa. Indonesia juga sebagai ekonomi terbesar Asia Tenggara.

Kemudian tingkat penolakan aplikasi visa dari Indonesia juga sangat rendah, yakni 1,1 persen pada 2014. Sementara pelanggaran peraturan keimigrasian Uni Eropa oleh WNI sangat minim.

“Dan lagi kita juga menyampaikan bahwa Indonesia sudah memberikan bebas visa bagi negara Uni Eropa termasuk warga negara Schengen. Dari 45 negara yang sudah bebas visa, 15 di antaranya berarti sepertiga berasal dari wilayah Schengen. Jadi alasan kita untuk meminta bebas visa,” kata Retno.