RI Akan Pulangkan Ratusan WNI dari Yunani
Kamis, 9 Juli 2015 - 09:18 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stefanos Rapanis
VIVA.co.id
- Kedutaan Besar RI di Athena pada Rabu kemarin membuat pengumuman akan memfasilitasi kepulangan WNI yang bermukim di Yunani telah melebihi batas waktu. Menurut
KBRI Athena periode pemulangan akan berlangsung pada periode Agustus hingga November 2015.
Pejabat bidang konsuler KBRI Athena, Muhammad Iqbal yang dihubungi VIVA.co.id melalui pesan pendek pada Kamis, 9 Juli 2015 membenarkan rencana tersebut.
"Sesuai arahan dari pemerintah pusat kami akan memulangkan WNI yang izin tinggalnya melebihi batas waktu dan mereka yang tak memiliki izin tinggal. Untuk tahap pemulangan pertama yakni pada periode Agustus hingga November 2015," ujar Iqbal.
Baca Juga :
Dia menjelaskan program pemulangan tidak hanya bagi WNI yang ada di Yunani, tetapi juga di negara lainnya. Iqbal mengatakan dalam empat bulan itu diharapkan bisa dipulangkan sekitar 50 ribu WNI overstayer.
"Jika melebihi kuota yang ditetapkan untuk periode ini, maka akan dialihkan pada periode pemulangan di tahun depan. Sekarang kami di KBRI bersama dengan organisasi wadah masyarakat Yunani tengah mencatat WNI overstayer yang siap dipulangkan," papar Iqbal.
Dia menyebut saat ini terdapat sekitar 700 WNI yang overstayer. Sebagian besar dari mereka, kata Iqbal, bekerja sebagai pramuwisma dan wiraswasta.
"Mengingat situasi sekarang di Yunani, memang sebagian besar WNI ingin kembali ke Indonesia. Saat ini sudah ada yang mendaftar. Tetapi, kami menampung dulu nama-nama mereka untuk dilaporkan ke Kementerian Luar Negeri," ujar dia.
Iqbal mengatakan sebagian besar WNI yang overstayer saat ini bermukim di ibukota Athena. Jika tertangkap, ujar Iqbal, maka mereka harus dideportasi.
Sebelumnya, dalam keterangan pers, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, krisis ekonomi yang saat ini terjadi di Yunani dikhawatirkan bisa berdampak terhadap ribuan WNI yang bekerja di sana. Arrmanatha mengatakan saat ini ada sekitar 1.040 WNI yang bermukim di negara para Dewa itu.
"Mereka mayoritas pekerja di sektor informal," kata diplomat yang pernah bertugas di New York dan Jenewa itu.
Dia menyampaikan, para pekerja tersebut yang paling terkena dampak atas kondisi perekonomian Yunani yang terancam bangkrut.
"Mereka akan kehilangan pekerjaan dan mungkin akan kembali pulang ke Indonesia," Arrmanatha menambahkan.