Cara Orang Eropa Hadapi Serangan Gelombang Panas
- REUTERS/Darren Staples
VIVA.co.id - Gelombang panas telah menyapu Eropa, dengan temperatur mencapai 40 derajat celsius. PBB memperingatkan, gelombang panas terjadi semakin intens, seiring terjadinya perubahan cuaca.
Foto: Reuters
Dilansir dari laman ABC, Jumat, 3 Juli 2015, kebun binatang Safaripark Beekse Bergen di Belanda, harus melakukan prosedur darurat, dengan memberikan balok-balok es untuk para babon, pancuran air untuk gajah.
Foto: Reuters
Sementara untuk lemur, ada daging khusus dan es krim rasa buah. Di Roma, Italia, kebun binatang memberikan gelato untuk orangutan, dengan beberapa pilihan rasa seperti buah segar dan sayur.
Foto: Reuters
Untuk warganya, taman-taman dengan air terjun dan danau dipadati pengunjung, termasuk keluarga dengan anak-anak mereka, mencari kesejukan dengan menikmati percikan air, atau berendam di kolam.
Foto: Reuters
Warga Spanyol juga terpaksa mencari cara mendinginkan diri, setelah hampir satu juta rumah mengalami pemadaman listrik. Di lapangan Wimbledon, Inggris, tercatat temperatur tertinggi dalam sejarah.
Foto: Reuters
Suhu di lapangan tenis internasional di London itu, mencapai 35,7 derajat celsius, atau satu derajat lebih panas dari rekor pada 1976. Di kota-kota besar Eropa, bikini tidak hanya terlihat di kolam renang.
Foto: Reuters
Banyak orang, pria dan wanita, memilih pakaian seminimal mungkin, untuk menghindari dehidrasi akibat cuaca panas. Spanyol akan menderita temperatur tertinggi, diperkirakan mencapai 44 derajat celsius.
Foto: Reuters
Angin panas yang berhembus dari Afrika, tiba lebih dulu di Spanyol pada Jumat ini, kemudian menyebar ke Prancis, Italia, Jerman dan Eropa timur. Gelombang panas menyebabkan 70.000 kematian pada 2003.
Foto: Reuters
Korban tewas pertama terkait gelombang panas, dilaporkan di Inggris. Seorang ayah tenggelam saat berusaha menyelamatkan putrinya, yang mendinginkan tubuh dengan berendam di sungai.
Foto: Reuters