Empat Hari Reda, Mers Kembali Mewabah di Korsel
Kamis, 2 Juli 2015 - 18:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
- Setelah empat hari menyatakan tak ada lagi virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) muncul, virus yang ditemukan di Arab Saudi itu kembali merebak. Dalam kasus terbaru ini, perawat yang bertugas di Samsung Medical Centre Seoul dilaporkan terjangkit virus tersebut.
Stasiun berita Channel News Asia, Kamis, 2 Juli 2015 melansir dengan bertambahnya satu orang pasien, maka total 183 orang kini tengah dirawat akibat mengidap Mers. Ini menjadi penyebaran terluas di luar Arab Saudi.
Separuh dari pasien Mers kini tengah dirawat di Samsung Medical Centre. Oleh sebab itu pada akhir bulan lalu, pewaris kelompok bisnis Samsung, Lee Jae-yong, meminta maaf dengan membungkuk di hadapan siaran langsung televisi. Lee meminta maaf karena dianggap gagal menghentikan penyebaran virus tersebut.
"Penyebaran Mers menyebabkan begitu banyak penderitaan dan kekhawatiran di hadapan publik," kata Lee dalam pidato yang jarang dia lakukan seperti dikutip harian The Guardian.
Akibatnya, Samsung Medical Centre pernah menghentikan layanan kesehatan selama 10 hari, karena ingin fokus terhadap penyembuhan pasien Mers yang dirawat di sana. Kemungkinan besar, penutupan rumah sakit akan diperpanjang hingga waktu yang tak ditentukan, karena masih terus terjadi kasus baru Mers.
Sebelumnya, dalam jumpa pers yang digelar oleh Duta Besar Korsel untuk RI Cho Taiyoung, di Jakarta, dia menjamin Negeri Ginseng aman untuk dikunjungi turis asing. Bahkan, dalam waktu dekat Korsel segera menyatakan telah terbebas dari Mers.
Dia menyebut alasan dalam empat hari terakhir sudah tak ada lagi penderita baru virus Mers.
Selain itu, kondisi Mers di Korsel terkendali dan belum ada bukti bahwa virus itu ditularkan di tempat umum. Sementara, di saat bersamaan dia tak bisa menjamin di masa depan virus tersebut tak akan kembali muncul di Korsel.
Baca Juga :
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Korsel, total 33 pasien meninggal akibat virus itu. Dari 183 pasien yang masih dirawat, sebanyak 102 orang telah dinyatakan sembuh, sementara 12 orang dikategorikan dalam keadaan kritis.