Teroris Tunisia Pilih Korban untuk Dieksekusi

Pelaku penembakan di Hotel Marhaba Tunisia
Sumber :
  • DAILYMAIL
VIVA.co.id
- Teroris Tunisia yang menghabisi 39 turis yang tengah berlibur di Hotel Imperial Mahraba Sousse, Seifeddine Yacoubi, disebut memilih korban yang akan dia eksekusi. Beberapa orang mengaku mendengar Yacoubi memerintahkan agar turis segera pergi. 

Laman Dailymail, Sabtu 27 Juni 2015 melansir Yacoubi memilih turis asal Inggris dan Prancis untuk ditembak. Tercatat, serangan pada hari Jumat kemarin menewaskan lima turis Inggris. 

Kendati begitu, pelaku yang berusia 23 tahun juga menghabisi turis asal Jerman dan warga Tunisia sendiri. Selain menewaskan 39 orang, pelaku juga melukai 36 turis lainnya. 

"Dia terlihat tertawa dan bercanda dengan orang lain, seperti pria normal pada umumnya. Dia memilih siapa yang akan dia tembak, beberapa orang bahkan mengatakan kepada turis lainnya 'kalian segera menyingkir'," ujar seorang saksi. 

Menurut Sekretaris Tunisia untuk Keamanan Nasional, Rafik Chelli, mengatakan Yacoubi masuk ke dalam kompleks Marhaba melalui area kolam renang.

"Dia masuk ke pantai, berpakaian seperti seseorang yang akan berenang dan dia juga memegang sebuah payung pantai yang berisi senjata di dalamnya. Kemudian, dia mendatangi area pantai dan menggunakan senjatanya," kata Chelli. 

Sementara, pengakuan seorang pengusaha, Houcine Jenayah, mengatakan pria bersenjata tiba dengan cepat menggunakan perahu karet. 

"Dia melepaskan tembakan dan juga memiliki granat. Dia memegang senapan Kalashnikov di balik payung pantai yang ada di tangannya," ujar Jenayah. 

Dalam hitungan menit pembantaian tersebut, foto-foto korban telah diunggah ke akun Instagram publik. Salah satu foto menunjukkan seorang pria berusia paruh baya tengah mengenakan celana berwarna biru dan wajahnya ditutupi pasir. Sementara, darah menggenangi bagian kepalanya. 

Jasad lainnya, ditutupi handuk dan ditandai dengan angka. Ketika serangan masih terjadi, banyak turis yang melindungi diri mereka sendiri yang tengah berada di dalam kamar. Olivia Leathley seorang koki dari Chorlton, Manchester mengatakan dia dan kekasihnya terhindar dari aksi pembunuhan itu karena dia tengah mengisi ponselnya. 

"Kami mendengar sebuah tembakan dari dalam hotel. Seseorang kemudian berteriak 'lari' sehingga kami langsung mengambil gerak cepat dari berbagai arah. Suara tembakan itu terdengar begitu dekat, sepertinya ada di belakang kami," ujar Leahtley mengenang peristiwa mencekam hari Jumat kemarin. 

Saat itu, Leahtley tengah menelepon Ayahnya. Khawatir dia akan menjadi korban, wanita berusia 24 tahun itu berulang kali mengucapkan 'aku mencintaimu' kepada Ayahnya. Sementara, sang Ayah turut mendoakan agar putrinya terhindar dari aksi pembantaian itu.

"Kami akhirnya menemukan sebuah kantor di dalam gedung dan bersembunyi di dalam kamar. Saya langsung masuk begitu mengetahui ada tempat yang aman," papar Leahtley. 

Namun, pelaku akhirnya ditembak mati oleh polisi. Menurut kesaksian pekerja hotel, Yacoubi beraksi seorang diri. Tetapi, diduga ada satu pria lainnya yang ikut ditangkap. Namun, belum diketahui peran dia dalam aksi pembunuhan itu. 

Kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) mengaku turut bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Sementara, tim krisis dari Kedutaan Inggris akan dikirim ke Sousse untuk melihat keadaan.