Bom Mobil Meledak di Dekat Gedung Parlemen Afghanistan
Selasa, 23 Juni 2015 - 11:32 WIB
Sumber :
- REUTERS/ Naqibullah Faiq
VIVA.co.id
- Parlemen Afghanistan pada Senin kemarin diguncang serangan bom mobil. Teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan Taliban itu menewaskan lima orang sipil dan tujuh orang pelaku penyerangan.
Stasiun berita Al Jazeera, Senin, 22 Juni 2015 melansir selain korban tewas, 21 orang lainnya diketahui terluka, termasuk lima perempuan dan tiga anak-anak. Menurut laporan koresponden Al Jazeera, Jennifer Glasse, serangan bom bunuh diri itu terjadi di luar gedung parlemen.
"Pengebom bunuh diri telah menyerang luar gedung parlemen. Ada mobil-mobil terbakar di luar gedung," kata Glasse.
Menurut seorang sumber polisi di sekitar lokasi, serangan terhadap parlemen dimulai usai bom mobil meledak di luar gedung. Pelaku penyerangan terus melanjutkan serangan, kemudian menembakkan timah panas dari sebuah gedung yang tengah diperbaiki di seberang jalan.
Polisi pun ikut terluka. Dalam serangan itu sebanyak tiga petugas polisi terluka, bersama dengan warga lainnya di luar gedung parlemen yang tak bisa ditolong. Menurut laporan media setempat, sedikitnya enam ledakan terdengar di dekat gedung parlemen.
Glasse yang tengah menonton sidang parlemen melalui televisi saat itu mengatakan ketua parlemen saat itu tengah berada di podium. Kemudian terjadi ledakan dan kamera pemantau hingga bergetar.
"Kami mendengar dua ledakan keras dan orang-orang di sekitar turut mendengar suara tembakan. Saat ini, parlemen telah dikosongkan dan penuh asap," ucap Glasse.
Dalam sidang parlemen sesi itu, tengah penuh dihadiri anggota parlemen sebab berlangsung perkenalan calon Menteri Pertahanan kepada anggota parlemen. Perkenalan dilakukan oleh Wakil Presiden kedua. Sementara, tidak ada satu pun anggota parlemen yang terluka.
Baca Juga :
Anggota parlemen telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kelompok Taliban akhir-akhir ini telah bersikap ofensif dengan mengambil alih beberapa kota di distrik di bagian utara Provinsi Kunduz dan memulai serangan di bagian selatan Provinsi Helmand.