Korea Utara Klaim Punya Vaksin Penyembuh MERS

Pemain tim nasional Korea Selatan dihantui virus MERS
Sumber :
  • REUTERS/Jeon Su-young/Yonhap
VIVA.co.id - Korea Utara mengklaim jika negaranya memiliki vaksin untuk menyembuhkan MERS. Klaim ini disampaikan melalui kantor berita negara tersebut, KCNA.

Ditulis KCNA , seperti dilansir dari AFP, Sabtu 20 Juni 2015, vaksin itu tidak hanya mampu menyembuhkan penyakit pernapasan yang mematikan itu, melainkan juga penyakit lain yang saat ini belum ada obatnya. Vaksin itu diklaim bisa mengobati penyakit yang pengobatan modern pun tidak bisa menyembuhkan.

Vaksin itu diberinama Kumdang-2. Dipercaya, seperti klaim KCNA, obat itu bisa menyembuhkan AIDS juga, TBC, dan kanker. Obat itu dibuat oleh perusahaan farmasi Korea Utara, Pugang Pharmaceutic Company.

Ditulis AFP, kantor berita negara yang terisolasi itu memang kerap membuat pernyataan hiperbola terkait apapun tentang Korea Utara. Mereka selalu melebih-lebihkan pemberitaan yang berhubungan dengan pencapaian Korut, baik terobosan sains, sampai pujian terhada pemimpinnya.

"Obat ini telah lama dipromosikan dengan tagline 'Semua orang berhak untuk sehat'. Di dalam vaksin itu terbuat dari ginseng yang disuntikkan beberapa elemen langka dari bumi," ujar KCNA.

Ditulisnya lagi, suntikan Kumdang-2 ampuh mengaktifkan kekebalan tubuh manusia, bahkan bisa menjadi lebih kuat. Vaksin ini dikembangkan di DPRK (Korea Utara), efektif untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus mematikan, seperti SARS, Ebola, dan MERS.

Negara komunis yang terkenal memiliki infrastruktur kesehatan yang minim itu mengklaim jika obat penyembuh itu telah diuji coba sejak 1989.

Seperti diketahui, Korea Selatan saat ini sedang berperang melawan MERS. Sampai saat ini 24 orang dikabarkan meninggal karena MERS, sedangkan 166 kasus masih dalam perawatan. Negara ini memang kerap berseteru dengan Korea Utara, meski bertetangga.

Sayangnya, belum ada bukti ilmiah terkait dengan klaim yang diutarakan Korea Utara itu terkait obat MERS. Malah, banyak orang cenderung tidak percaya.