Usai Ditutup Karena MERS, Ribuan Sekolah di Korsel Dibuka
Senin, 15 Juni 2015 - 18:25 WIB
Sumber :
- REUTERS / Kim Hong-Ji
VIVA.co.id - Ribuan sekolah di Korea Selatan yang sempat ditutup karena khawatir akan terinfeksi virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada hari ini kembali dibuka. Kendati begitu masih ada 440 sekolah yang masih ditutup hari ini.
Baca Juga :
Dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 15 Juni 2015, pembukaan sekolah sesuai dengan rekomandasi Badan Kesehatan Dunia, WHO. WHO menyebut sekolah sama sekali tak terkait dengan penyebaran virus di Negeri Ginseng atau di mana pun.
"Ibu dari anak-anak dan saya juga bekerja. Jadi, saya pikir lebih baik bagi anak-anak untuk tetap bersekolah. Di sana, mereka akan mendapat penanganan yang lebih sesuai dibandingkan berada di rumah," kata seorang nenek, Bin Ko-ok yang mengantarkan cucunya bersekolah di SD kelas satu.
Sementara di SD Myoungin di kota Suwon, bagian selatan Seoul, para guru kembali menyapa murid-murid di depan pintu sekolah untuk kali pertama usai sempat diliburkan selama 10 hari. Para guru tetap mengambil langkah pencegahan dengan mengukur suhu tubuh dan meminta pulang siswa yang ditemukan mengalami demam.
Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye, terus mendorong warga agar tetap beraktivitas normal seperti biasa.
"Saya sudah meminta kepada masyarakat dan komunitas bisnis juga untuk tetap berinvestasi, berproduksi dan beraktivitas seperti biasa. Khususnya untuk membantu agar pelanggan yang ingin berbelanja," kata Park.
Kementerian Kesehatan Korsel mencatat sebanyak 16 orang telah tewas akibat terjangkit MERS. Sementara, 150 pasien lain dinyatakan positif mengidap MERS.
Proses karantina pun tetap dilakukan untuk memantau agar virus tak menyebar. Sekitar 4.000 orang yang pernah mengalami kontak dengan penderita MERS telah dikarantina. Mereka diduga mengalami kontak dengan pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Samsung Medical Center.
Namun, rumah sakit itu pada hari Minggu kemarin telah menghentikan operasionalnya dan tak menerima pasien lagi. Mereka ingin berkonsentrasi merawat pasien MERS.
Kini di rumah sakit tersebut terdapat 70 pasien MERS termasuk seorang pekerja yang diketahui telah melakukan kontak dengan lebih dari 200 orang.
Akibat penyebaran MERS di Korsel, lebih dari 110 ribu turis diketahui membatalkan kunjungannya. Sementara, prediksi dari bulan Juni hingga Agustus, hanya akan ada sekitar 820 ribu turis yang berkunjung ke Negeri Ginseng.
Total kerugian yang hilang akibat wabah MERS di Korsel mencapai US$900 juta atau setara Rp12 triliun.