Korban Tewas Akibat MERS di Korsel Bertambah Jadi 14 Orang

Pekerja kesehatan Korsel merawat pasien MERS dengan baju pelindung khusus.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id - Korban tewas akibat virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan kembali bertambah. Informasi dari Kementerian Kesehatan di Negeri Ginseng menyebut total korban tewas mencapai 14 orang. 

Laman International Business Times, Sabtu, 13 Juni 2015 melansir, kasus baru bertambah 12 buah. Artinya, total telah terdapat 140 orang terinfeksi virus yang berkembang di Timur Tengah itu. 

Pemerintah Korsel juga telah menutup dua rumah sakit di mana pasien MERS diketahui terinfeksi kali pertama. Sementara, hampir 3.000 sekolah juga ikut ditutup. Para pendidik khawatir virus itu akan menyebar ke para siswa. 

Akibat virus tersebut kehidupan di Korsel mulai terganggu. Beberapa bidang seperti pemerintah, warga, pariwisata dan negara tetangga ikut terkena pengaruhnya. Kendati begitu, Menteri Kesehatan Korsel, Moon Hyung Pyo, menyebut puncak penyebaran MERS telah berlalu. 

"Saya berhati-hati memprediksi. Tetapi, saya pikir puncak penyebaran MERS telah berlangsung pada hari ini," kata Moon. 

Akibat meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi MERS, membuat turis dari beberapa negara membatalkan perjalanan ke Negeri Ginseng. Tercatat, para pelancong dari Hong Kong, Tiongkok dan Taiwan telah membatalkan kunjungan mereka. Sementara, negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Filipina baru sebatas memperingatkan agar warga mereka menjauhi Korsel. 

Sejauh ini, penyebaran MERS baru terjadi di rumah sakit. Para ahli mengatakan agar bisa tertular MERS, seseorang harus melakukan kontak dekat dengan pasien MERS, walaupun virus tersebut juga bisa ditularkan melalui sisa aktivitas pernafasan, seperti batuk atau bersin. 

Sejauh ini, sebagian besar warga yang meninggal akibat MERS merupakan orangtua atau pasien yang telah memiliki kondisi kesehatan memburuk akibat menderita penyakit. 

Kendati hampir 4.000 orang telah dikarantina, namun badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) justru memprediksi tingkat penularan MERS akan menurun. 

"Kita bisa memprediksi untuk melihat lebih jauh dalam beberapa hari, dan itu yang akan terjadi hingga semua orang telah terinfeksi tidak lagi memiliki kesempatan untuk menularkan kepada orang lain," kata ahli sains WHO, Peter Ben Embarek. 

Dia menambahkan, jika orang telah diidentifikasi mengidap virus itu dan secepatnya diisolasi, maka akan ada penurunan dalam penyebaran virus MERS. (one)