5 Korban Helikopter Militer AS yang Jatuh di Nepal Ditemukan
Jumat, 29 Mei 2015 - 18:44 WIB
Sumber :
- REUTERS/Navesh Chitrakar
VIVA.co.id
- Juru bicara militer Amerika Serikat mengatakan otoritas berwenang telah menemukan bukti DNA dari lima orang yang kemungkinan menumpang helikopter militer Negeri Paman Sam di Nepal. Helikopter itu jatuh di sana ketika tengah menjalankan misi kemanusiaan usai negara tersebut diguncang gempa.
Dikutip dari kantor berita
Reuters
, Jumat, 29 Mei 2015, tim penyidik kini tengah memeriksa kemungkinan adanya lima jasad baru tersebut merupakan penduduk desa yang ikut serta dalam helikopter itu. Saat tengah mengudara, helikopter tengah membawa enam anggota marinir AS dan dua prajurit Nepal.
Namun, hingga saat ini penyebab jatuhnya helikopter masih belum diputuskan.
Baca Juga :
"Kendati tidak ada identifikasi yang positif dan telah diputuskan, tetapi kami memiliki bukit DNA dari lima orang selain jasad enam anggota marinir AS dan dua prajurit Nepal yang telah berhasil diidentifikasi," kata pejabat media Marinir AS, Letnan Kolonel Rob James, dalam sebuah pernyataan.
Militer Nepal mengatakan jasad baru itu ditemukan pada Senin kemarin, tepat 10 hari usai jasad para prajurit ditemukan di antara reruntuhan helikopter marinir UH-1Y yang jatuh di bagian timur laut ibukota Kathmandu. Sementara, pada awal pekan ini, media Nepal melaporkan lima orang dari desa di Distrik Dolakha menghilang usai menumpang sebuah helikopter pembawa bantuan.
Kemungkinan besar DNA tersebut milik lima warga Nepal tadi.
Sebuah tim medis dan forensik dari AS dan Nepal kini tengah melakukan tes DNA agar bisa mengidentifikasi semua korban tewas helikopter. Juru bicara militer Nepal, Brigadir Jenderal Chandra Pokharel, mengatakan DNA dari lima jasad tersebut akan dikirim ke AS untuk diuji coba bersamaan dengan sampel DNA milik kerabat penduduk desa yang dinyatakan hilang.
Militer AS hingga saat ini tidak ingin memberikan komentar apakah sudah ada indikasi jika ada penumpang tambahan di dalam helikopter.
"Kami semua berkomitmen untuk memastikan semua jenazah, entah itu warga AS atau Nepal, berhasil diidentifikasi," kata James. (ren)