AS Yakinkan PM Irak Soal Perang Lawan ISIS
Selasa, 26 Mei 2015 - 09:30 WIB
Sumber :
- CNN
VIVA.co.id - Kelompok radikal ISIS terus menambah jumlah militannya untuk memperkuat Ramadi, saat pasukan Irak dan paramiliter Syiah bersiap untuk kembali merebut ibukota provinsi Anbar itu.
Dilansir dari Reuters
, Selasa, 26 Mei 2015, Wapres Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut berbicara dengan PM Irak Haider al-Abadi, mengakui pengorbanan yang telah diberikan pasukan Irak selama 18 bulan terakhir.
Pernyataan Biden itu menyusul komentar Menhan Ash Carter, yang mempertanyakan niat pasukan Irak untuk bertempur, saat Ramadi jatuh dalam kendali ISIS. Komentar Carter memicu kecaman balik dari Irak terhadap AS.
AS dinilai berusaha mencari kambing hitam, atas kegagalan mereka mewujudkan komitmen untuk membantu Irak. "AS akan melakukan apa yang kami bisa, untuk membantu pasukan Irak yang pemberani," kata pejabat senior AS.
Kekalahan di Ramadi membuat Abadi kembali meminta bantuan paramiliter Syiah, untuk memperkuat pasukan Irak, yang telah mulai melakukan serangan balik pada ISIS sejak Sabtu, 23 Mei lalu.
Sumber dari kepolisian Irak mengatakan, militer yang dibantu milisi Syiah berhasil merebut wilayah al-Tash, 20 kilometer sebelah selatan Ramadi. Hal itu memaksa ISIS memanggil para militannya dari berbagai wilayah lain.
Warga di Ramadi mengatakan melihat truk-truk berdatangan, membawa militan ISIS sejak Minggu malam, 24 Mei. "Mereka berbicara dengan dialek Arab. Mereka bukan orang Irak," kata Abu Mutaz, warga distrik al-Tamim.
Baca Juga :
Dilansir dari Reuters
Pernyataan Biden itu menyusul komentar Menhan Ash Carter, yang mempertanyakan niat pasukan Irak untuk bertempur, saat Ramadi jatuh dalam kendali ISIS. Komentar Carter memicu kecaman balik dari Irak terhadap AS.
AS dinilai berusaha mencari kambing hitam, atas kegagalan mereka mewujudkan komitmen untuk membantu Irak. "AS akan melakukan apa yang kami bisa, untuk membantu pasukan Irak yang pemberani," kata pejabat senior AS.
Kekalahan di Ramadi membuat Abadi kembali meminta bantuan paramiliter Syiah, untuk memperkuat pasukan Irak, yang telah mulai melakukan serangan balik pada ISIS sejak Sabtu, 23 Mei lalu.
Sumber dari kepolisian Irak mengatakan, militer yang dibantu milisi Syiah berhasil merebut wilayah al-Tash, 20 kilometer sebelah selatan Ramadi. Hal itu memaksa ISIS memanggil para militannya dari berbagai wilayah lain.
Warga di Ramadi mengatakan melihat truk-truk berdatangan, membawa militan ISIS sejak Minggu malam, 24 Mei. "Mereka berbicara dengan dialek Arab. Mereka bukan orang Irak," kata Abu Mutaz, warga distrik al-Tamim.