Arab Saudi Janji Akan Ganti Rugi Kerusakan KBRI Yaman
Kamis, 30 April 2015 - 16:25 WIB
Sumber :
- ANTARA/HO/Aji Surya-Kemenlu
VIVA.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan Pemerintah Arab Saudi berjanji akan mengganti rugi kerusakan fisik Gedung KBRI Sana'a di Yaman. Ditemui di Gedung Kemlu, kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 April 2015, Arrmanatha menjelaskan, sejauh ini Saudi telah merespon permintaan Indonesia yang menuntut adanya ganti rugi terhadap gedung KBRI Yaman.
Gedung tersebut hancur akibat terkena dampak pengeboman ke pangkalan rudal scud di Yaman. Sebanyak 80 persen gedung KBRI mengalami kerusakan. Belum lagi semua mobil yang tengah terparkir di gedung kedutaan juga ikut rusak.
"Kami masih menunggu (informasi dari Saudi.red)," kata diplomat yang akrab disapa Tata itu.
Dia menambahkan, belum bisa melihat kondisi kerusakan di Sana'a, sebab kondisinya belum stabil. Selain menyebabkan kerusakan gedung KBRI Sana'a, akibat pengeboman itu tiga WNI yang terdiri dari 2 staf KBRI dan 1 TKI mengalami luka ringan. Namun, 1 TKI sempat mengalami operasi akibat luka pecahan kaca.
Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, usai terkena dampak pengeboman, proses evakuasi kian dipercepat. Berdasarkan data yang dia miliki pada Rabu malam kemarin mencapai 54 orang yang akan dipulangkan ke Tanah Air.
"Hari ini, tim penyelamatan untuk evakuasi WNI di Yaman sudah berada di Jeddah adan akan menuju ke Indonesia," kata Iqbal.
Sementara, kegiatan operasional KBRI Yaman sejak lama telah dipindahkan ke Salalah, yang berbatasan dengan Oman. Duta Besar RI untuk Yaman, Wajid Fauzi pun masih menunaikan tugasnya sebagai Dubes.
Akibat rusaknya KBRI di Sana'a, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi pada pekan lalu memanggil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarok ke Gedung Jakarta Convention Centre (JCC). dan kedua, meminta penjalasan yang dilakukan Pemerintah Saudi terhadap kerusakan-kerusakan di KBRI Sana'a.
Gedung tersebut hancur akibat terkena dampak pengeboman ke pangkalan rudal scud di Yaman. Sebanyak 80 persen gedung KBRI mengalami kerusakan. Belum lagi semua mobil yang tengah terparkir di gedung kedutaan juga ikut rusak.
"Kami masih menunggu (informasi dari Saudi.red)," kata diplomat yang akrab disapa Tata itu.
Dia menambahkan, belum bisa melihat kondisi kerusakan di Sana'a, sebab kondisinya belum stabil. Selain menyebabkan kerusakan gedung KBRI Sana'a, akibat pengeboman itu tiga WNI yang terdiri dari 2 staf KBRI dan 1 TKI mengalami luka ringan. Namun, 1 TKI sempat mengalami operasi akibat luka pecahan kaca.
Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, usai terkena dampak pengeboman, proses evakuasi kian dipercepat. Berdasarkan data yang dia miliki pada Rabu malam kemarin mencapai 54 orang yang akan dipulangkan ke Tanah Air.
"Hari ini, tim penyelamatan untuk evakuasi WNI di Yaman sudah berada di Jeddah adan akan menuju ke Indonesia," kata Iqbal.
Sementara, kegiatan operasional KBRI Yaman sejak lama telah dipindahkan ke Salalah, yang berbatasan dengan Oman. Duta Besar RI untuk Yaman, Wajid Fauzi pun masih menunaikan tugasnya sebagai Dubes.
Akibat rusaknya KBRI di Sana'a, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi pada pekan lalu memanggil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarok ke Gedung Jakarta Convention Centre (JCC). dan kedua, meminta penjalasan yang dilakukan Pemerintah Saudi terhadap kerusakan-kerusakan di KBRI Sana'a.