Dubes Palestina Mohon Dunia Selamatkan Pengungsi Yarmouk

Pengungsi Palestina mulai meninggalkan kamp Yarmouk setelah serangan ISIS.
Sumber :
  • UNRWA/Rami Al Sayyed
VIVA.co.id
- Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, memohon kepada dunia internasional untuk menyelamatkan sekitar 18.000 pengungsi Palestina yang masih tersisa di kamp Yarmouk, Suriah. Sebab, mereka merupakan korban sipil yang tidak berdosa dan terjebak di antara peperangan.


Hal itu diungkap Mehdawi ketika ditemui
VIVA.co.id
di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Menurut Mehdawi, sisa para pengungsi yang masih bertahan di Yarmouk, terjebak dan tidak memiliki tempat untuk kabur.


"Kami sudah mencoba yang terbaik dan mendekati semua pihak termasuk PBB, agar paling tidak bisa memberikan pasokan makanan, air, bantuan medis dan kebutuhan dasar. Sayangnya, hal itu selalu dihalangi," kata Mehdawi.


Saking terlalu banyak pihak yang berseteru di area itu, pemerintah Palestina sudah tak bisa menyalahkan siapa pun.


"Kami sudah tak ingin menyalahkan pihak mana pun, tetapi kami mohon kepada semua pihak, agar membawa keluar para pengungsi tersebut keluar dari area itu," imbuh Mehdawi.


Pemerintah Palestina telah berupaya mendekati beberapa pihak yang memiliki kekuasaan dan pengaruh ke kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) seperti Rusia, Qatar dan Turki. Namun, hingga hari ini belum ada solusi nyata yang terealisasi.


"Kami harus memecah isolasi ini. Siapa pun yang mampu, kami minta untuk mengeluarkan mereka dari sana. Saya tidak peduli mereka dievakuasi ke wilayah mana, yang terpenting tak lagi berada di Yarmouk," kata dia.


Mehdawi mengetahui sudah ada sekitar 2.000 hingga 3.000 pengungsi Palestina yang berhasil kabur ke wilayah lain, sebab kondisinya usai diserang ISIS kian memprihatinkan.


"Kami tegaskan sekali lagi, kami bukan bagian dari konflik ini. Kebetulan saja, kami berada di wilayah Suriah, karena mereka telah meninggalkan Palestina akibat peperangan negara-negara Arab di tahun 1948 lalu. Oleh sebab itu, kami mohon agar mereka dijauhkan dari konflik tersebut," kata Mehdawi.




Seruan PBB


Seruan juga telah disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon ketika berbicara dari markas PBB di New York. Dia mengatakan dunia tidak bisa diam begitu saja dan menyaksikan sebuah pembantaian.


"Kamp pengungsi kini mulai menyerupai sebuah kamp kematian,"ungkap Ban seperti dikutip kantor berita Jerman, Deutsche Welle , pada Kamis kemarin.

Ban memperingatkan kelompok ISIS menggunakan para pengungsi termasuk anak-anak sebagai perisai manusia. Total, ada 3.500 anak-anak yang diperalat untuk itu.


Dia menuntut agar peperangan diakhiri untuk memberikan akses bantuan kemanusiaan dan jalur yang aman bagi para pengungsi untuk keluar dari Yarmouk.


Pada tanggal 1 April lalu, kelompok ISIS mengambil alih kendali wilayah pengungsi Palestina di Yarmouk usai bertempur melawan kelompok Palestina yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad. Padahal, sebelumnya, pengungsi Palestina di sana telah terjebak peperangan antara pasukan Assad dengan kelompok pemberontak Suriah lainnya, termasuk Jabhat Al-Nusra selama setahun.


Kini, diprediksi hanya tersisa sekitar 18 ribu pengungsi yang masih bertahan di sana.


![vivamore="
Baca Juga
:"]






[/vivamore]