Obama Sebut Prospek Perdamaian Israel-Palestina Meredup

Netanyahu di Gedung Putih
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed
VIVA.co.id
- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengatakan, prospek mencapai solusi dua negara di Timur Tengah meredup, setelah PM Israel, Benjamin Netanyahu, menentang berdirinya negara Palestina.


Gedung Putih telah mengisyarakatkan kekecewaan atas pernyataan Netanyahu, namun Obama yang dikutip
BBC
, Rabu, 25 Maret 2015, menyebut hubungannya dengan Netanyahu sederhana.


"Saya telah bertemu dengannya, lebih banyak dari para pemimpin dunia lain," kata Obama, mengklaim hubungan personal mereka bukan faktor utama dalam perbedaan.


Obama mengatakan Netanyahu mewakili kepentingan negaranya, dengan cara yang dia pikir perlu dilakukannya. Begitu juga dirinya. "Saya melakukan hal yang sama," ucap Obama.


"Jadi isunya adalah bukan persoalan hubungan antar pemimpin. Isunya sangat jelas, tantangan substantif. Tidak dapat dikurangi menjadi masalah, yang dapat diselesaikan dengan mengangkat tangan dan bernyanyi 'Kumbaya'."


Pada Selasa, 24 Maret, pejabat Israel membantah laporan bahwa Israel memata-matai AS, terkait negosiasi nuklir Iran yang diklaim Netanyahu akan menjadi ancaman keamanan bagi Israel.


Obama dalam konferensi pers, menolak memberikan tanggapan atas laporan yang pertama kali dibuat Wall Street Journal. Obama hanya menyebut tentang proses perdamaian Israel-Palestina.

Menurutnya, sulit untuk membayangkan bagaimana perdamaian terwujud, berdasarkan pada berbagai pernyataan Netanyahu. "Saya melihat pada kata-katanya, bahwa itu apa yang dia maksudkan," kata Obama. (one)
![vivamore=" Baca Juga
:"]



[/vivamore]