Diduga Terkait ISIS, Dua WNI Ditolak Masuk Hong Kong
Selasa, 24 Maret 2015 - 12:49 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Otoritas imigrasi Hong Kong pada Sabtu pekan lalu menolak masuk dua warga Indonesia yang diduga terlibat dalam kelompok militan, Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Semula, kedua WNI itu diundang ke Hong Kong sebagai pembicara dalam sebuah acara tabligh akbar.
BBC
Indonesia melansir, tabligh akbar diselenggarakan untuk para buruh migran Indonesia yang bermukim di Hong Kong. Pejabat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Rafail Walangitan, kepada
VIVA.co.id
membenarkan adanya pencekalan itu.
Rafail mengatakan ketika mencekal masuk kedua WNI itu, pihak imigrasi tidak menyebutkan alasannya.
Baca Juga :
Kedua warga Indonesia itu diketahui berjenis kelamin laki-laki dan tiba di Hong Kong dari Malaysia. Sesuai dengan ketentuan, maka kedua WNI itu langsung dikembalikan ke bandara pemberangkatan semula menggunakan maskapai Malaysia Airlines.
Rafail menduga alasan beredarnya rumor ISIS melekat ke dua WNI itu, karena sempat terdapat atribut kelompok tersebut di selebaran mengenai tabligh akbar tersebut. Namun, dia kini tengah mengklarifikasi kebenaran dari selebaran dengan atribut ISIS ke Paguyuban Muslim di Hong Kong.
"Karena ada dua versi selebaran. Selebaran pertama yang kami miliki tidak ada lambang apa pun terkait ISIS. Namun, beredar informasi, ada selebaran lainnya yang di dalamnya terdapat atribut kelompok tersebut," kata dia.
Menurut Rafail kedua WNI itu semula dijadwalkan akan menjadi penceramah pada Minggu kemarin. Berdasarkan informasi yang terdapat di dalam selebaran, kata Rafail, tertulis kedua WNI itu diundang oleh empat warga Indonesia lainnya.
Kendati begitu, Rafail menyebut, hingga saat ini belum ada kepastian apakah dua WNI yang dicekal masuk betul tergabung dalam ISIS. Sementara, acara tabligh akbar yang semula digelar hari Minggu, dibatalkan oleh polisi.
ISIS Masuk Hong Kong
Ditanya mengenai kemungkinan ISIS telah merambah hingga ke para TKI di Hong Kong, Rafail menyebut adanya indikasi itu. Dia mengatakan pernah beredar foto di media sosial di mana terdapat beberapa TKI yang memegang bendera dan atribut terkait dengan ISIS di Taman Victoria.
"Akibatnya kini, otoritas di Hong Kong kian memperketat pengamanan," kata dia.
Sementara, kekhawatiran ISIS telah masuk ke Hong Kong sudah menyeruak beberapa waktu lalu.
BBC
Indonesia melaporkan sempat beredar brosur bergambar kelompok wanita bercadar memegang bendera ISIS, yang dibagi-bagikan kepada para TKI di Hong Kong.
Pada brosur itu tertulis "beginilah seharusnya wanita muslim berpakaian".
"Majikan saya sudah berapa kali kasih peringatan kalau di Hong Kong ini sekarang ada ISIS, jadi kamu hati-hati, jangan sampai mau diajak bergabung, jangan mau terima selebaran apa pun," kata Ani, 40 tahun, TKI berjilbab yang telah bekerja 5 tahun di Tung Chung, Hong Kong. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]