Lee Kwan Yew Keras Kepala tapi Kinerjanya Diakui Dunia

Lee Kuan Yew pada 1959
Sumber :
  • REUTERS/Reuters TV/Files
VIVA.co.id - Putra Amien Rais yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais, mengatakan Indonesia berduka atas wafatnya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew. Menurutnya, Indonesia mengakui kontribusi besar Lee Kuan Yew yang telah turut membangun keamanan dan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara.

"Beliau adalah tokoh regional sekaligus internasional yang kita segani. Beliau adalah pemimpin visioner yang berhasil membaca masa depan negaranya dengan melakukan regenerasi kepemimpinan secara tertata. Saya percaya warisan kemajuannya akan terus berlanjut," katanya saat dihubungi pada Senin, 23 Maret 2015.

Hanafi menilai selalu ada pro dan kontra dalam kebijakan seorang pemimpin. Seperti sosok Lee yang sering dianggap sebagai orang keras kepala.

"Sejarah memang akan selalu memiliki dua sisi dari seorang pemimpin. Selalu ada kritik yang tidak bersepakat dengan cara tegas dan keras Lee Kuan Yew soal kebijakan pembangunan negaranya," katanya.

Namun, menurut politikus PAN itu, di sisi lain dunia menyaksikan bahwa Lee Kuan Yew telah memberikan fondasi yang kokoh untuk sebuah ekonomi dan masyarakat yang modern dan berkemajuan.

"Lee Kuan Yew telah berdiri sejajar dengan Churchill (Winston Leonard Spencer Churchill, mantan Perdana Menteri Inggris), Nehru (Jawaharlal Nehru, mantan Perdana Menteri India), dan Soekarno (Proklamator dan mantan Presiden Republik Indonesia) yang telah membawa persatuan untuk negerinya," kata Hanafi.

“Saya menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Kita turut merasa kehilangan sosok hebat dan bermartabat," Hanafi menambahkan. (ren)

 

 

![vivamore="Baca Juga :"]




[/vivamore]