Presiden Nigeria Bertekad Tumpas Boko Haram dalam Sebulan
Jumat, 20 Maret 2015 - 13:25 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, berharap semua wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan Boko Haram, akan dapat direbut kembali dalam waktu sebulan.
"Mereka semakin lemah dari hari ke hari," kata Jonathan yang dikutip BBC
, Jumat, 20 Maret 2015. Tapi dia mengakui bahwa pasukan keamanan terlambat, dalam merespon ancaman Boko Haram.
Militer Nigeria telah meraih serangkaian kemenangan atas Boko Haram dalam beberapa pekan terakhir. Namun sedikitnya 15.500 orang telah tewas akibat kebrutalan Boko Haram sejak 2012.
Pada wawancara eksklusif dengan BBC di ibukota Abuja, Jonathan, mengatakan sangat berharap tidak akan butuh lebih dari sebulan, untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Boko Haram.
Jonathan mengakui bahwa pemerintah tidak pernah mengira, bahwa Boko Haram dapat membangun kekuatan sedemikian besar. "Kami meremehkan pengaruh eksternal mereka," katanya.
"Sejak berakhirnya perang sipil, kami tidak pernah terlibat dalam perang apa pun. Kami tidak memproduksi senjata, jadi kami harus mencari bantuan untuk mempersenjatai militer kami," ucap Jonathan.
Persenjataan dan peralatan militer baru yang dimiliki militer, serta kerjasama dengan negara-negara tetangga, disebutnya telah membantu mendorong Boko Haram keluar dari kota-kota dan desa.
![vivamore="Baca Juga :"]
Baca Juga :
"Mereka semakin lemah dari hari ke hari," kata Jonathan yang dikutip BBC
Militer Nigeria telah meraih serangkaian kemenangan atas Boko Haram dalam beberapa pekan terakhir. Namun sedikitnya 15.500 orang telah tewas akibat kebrutalan Boko Haram sejak 2012.
Pada wawancara eksklusif dengan BBC di ibukota Abuja, Jonathan, mengatakan sangat berharap tidak akan butuh lebih dari sebulan, untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Boko Haram.
Jonathan mengakui bahwa pemerintah tidak pernah mengira, bahwa Boko Haram dapat membangun kekuatan sedemikian besar. "Kami meremehkan pengaruh eksternal mereka," katanya.
"Sejak berakhirnya perang sipil, kami tidak pernah terlibat dalam perang apa pun. Kami tidak memproduksi senjata, jadi kami harus mencari bantuan untuk mempersenjatai militer kami," ucap Jonathan.
Persenjataan dan peralatan militer baru yang dimiliki militer, serta kerjasama dengan negara-negara tetangga, disebutnya telah membantu mendorong Boko Haram keluar dari kota-kota dan desa.
![vivamore="Baca Juga :"]