Korban Tewas Museum Tunisia Naik Jadi 19 Orang
Kamis, 19 Maret 2015 - 07:31 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Aksi serangan terorisme di Museum Bardo yang terletak di pusat ibukota Tunis, Tunisia pada Rabu kemarin berhasil diatasi. Dua pria bersenjata yang diduga merupakan bagian dari kelompok militan berhasil ditembak mati oleh pasukan keamanan.
Harian
New York Times
, Rabu 18 Maret 2015 melansir total korban tewas yang semula dilaporkan 8 orang, kini bertambah menjadi 19 orang. Dalam jumpa persnya, Perdana Menteri Habib Essid mengatakan kendati dua pria bersenjata telah dilumpuhkan, tetapi, dua atau tiga kaki tangan mereka masih belum ditemukan.
Dari 19 korban tewas, sebanyak 17 orang di antaranya merupakan turis asing. Mereka berasal dari Polandia, Italia, Spanyol dan Jerman.
Dua turis asal Tunisia pun ikut terbunuh. Salah satu dari warga Tunisia itu merupakan petugas keamanan. Selain itu, turut terdapat 20 orang lainnya yang terluka.
Menurut pejabat berwenang, para pelaku telah membunuh 9 turis dan sempat menawan 10 sandera. Tetapi, usai petugas keamanan masuk dan mengambil alih museum tiga jam kemudian, total korban tewas bertambah menjadi 19 orang. Sehingga, memunculkan pertanyaan di benak publik mengenai bagaimana dan kapan 10 sandera tewas.
Essid menyebut ini merupakan operasi pertama yang pernah terjadi di Tunisia, sebab serangan teror itu langsung menyerang ke industri paling penting di negara tersebut yakni pariwisata. Essid kemudian menyerukan kepada seluruh rakyat untuk bersatu melawan aksi teror.
"Kami tidak akan menunjukkan belas kasih dan pengampunan dalam membela negara kami," ujar Essid.
Hingga saat ini identitas dua warga Tunisia masih belum diketahui. Belum ada pula kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Motif pun juga belum jelas.
Baca Juga :
Sementara, muncul dugaan serangan pada Rabu kemarin sebenarnya ingin menyasar gedung parlemen Tunisia. Sebab, lokasi museum dan parlemen berada di dalam satu gedung. Selain itu, di saat serangan terjadi, anggota parlemen tengah berdebat mengenai Undang-Undang untuk melawan terorisme.
Pasukan keamanan kemudian mengevakuasi anggota parlemen dari gedung tersebut.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]