Pemimpin ISIS Lolos dari Serangan karena Masalah Birokrasi
- Reuters
VIVA.co.id - Apa yang terjadi di balik munculnya berita, tentang , akhirnya terungkap. Persoalan birokrasi membuat al-Baghdadi selamat dari serangan.
Saat itu unit elite intelijen Irak berhasil mengetahui, bahwa al-Baghdadi hadir pada pertemuan dalam sebuah sekolah di al-Qaim, perbatasan antara Irak dan Suriah, bersama dengan para tokoh senior ISIS.
Intelijen Irak kemudian meminta angkatan udara Irak untuk melakukan serangan udara ke sekolah itu. Tapi permintaan itu diabaikan. Kementerian pertahanan tidak melakukan apa pun.
Disebut dalam laporan Daily Mail, Minggu, 8 Maret 2015, para pejabat Irak menolak untuk melakukan sesuatu, dengan alasan bahwa intelijen tidak menyebut identitas sasaran.
Perdana Menteri Irak terlibat satu jam kemudian, namun sudah terlambat karena al-Baghdadi telah meninggalkan lokasi. Persoalan birokrasi telah membuat pemimpin ISIS lolos dari kematian.
"Serangan itu semestinya dapat menewaskan al-Baghdadi, jika itu dilakukan tepat waktu," kata seorang pemimpin intelijen Irak. Pesawat-pesawat Irak memang akhirnya dikerahkan.
Tapi mereka hanya dapat menyasar konvoi kendaraan, tanpa mengetahui di mobil yang mana al-Baghdadi berada. Sepuluh mobil hancur dan al-Baghdadi disebut menderita luka di kepala dan perutnya.
yang terjadi pada November 2014 itu, sempat menjadi perhatian dan memicu spekulasi tentang tewasnya al-Baghdadi. Saksi mata menyebut setidaknya delapan orang tewas.
Sementara rumah sakit penuh dengan militan yang terluka, termasuk al-Baghdadi. , memerintahkan warga untuk mendonorkan darah bagi para korban.
![vivamore="Baca Juga :"]