Warga Jebol Penjara, Culik dan Hukum Mati Pemerkosa
- Hindustan Times
VIVA.co.id - Ratusan orang menjebol penjara di India, dan menculik seorang tersangka pemerkosa. Massa menelanjangi tersangka, menyeretnya hingga sejauh empat mil, sambil dipukuli dan dilempari batu hingga tewas.
Aksi main hakim sendiri itu, seperti dikutip laman Daily Mail, Jumat 6 Maret 2015, terjadi pada Kamis pagi kemarin, di penjara Kota Dimapur. Tersangka dituduh berkali-kali memperkosa seorang pelajar wanita pada Februari lalu.
Media setempat menyebutkan, penyerangan massa terjadi, seiring meningkatnya kemarahan publik India, atas tingginya kasus kekerasan seksual di negara mereka dan penegak hukum terkesan tidak tegas.
Saat diculik, tersangka yang diidentifikasi sebagai seorang pedagang mobil berusia 35 tahun itu belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Dia ditangkap pada 25 Februari 2015, sehari setelah korbannya melapor.
Sekelompok massa yang menggelar protes di depan penjara, merubuhkan dua gerbang pintu masuk, sebelum menarik keluar tersangka, menyeretnya ke menara jam kota. Massa juga membakar rumah-rumah dan toko, di wilayah tersangka menjalankan bisnisnya.
Beberapa orang terluka, saat polisi berusaha membubarkan massa dengan tongkat dan tembakan, dalam insiden yang terjadi di negara bagian Nagaland itu. Namun, polisi hanya berhasil mengevakuasi tubuh tersangka yang tewas.
"Situasinya sangat tegang. Kami telah berusaha yang terbaik untuk mengendalikan situasi," kata kepala polisi Dimapur, Meren Jamir. Kontroversi terjadi, setelah disiarkannya .
Sementara itu, , satu dari beberapa pelaku pemerkosaan berkelompok pada seorang pelajar wanita, Desember 2012, mengatakan bahwa pemerkosaan terjadi karena kesalahan wanita.
, serta melawan saat diperkosa, sehingga dia dan para pelaku lain harus memukulnya. Korban akhirnya tewas, setelah dua minggu perawatan di rumah sakit.
juga meminta YouTube memblokir akses ke film dokumenter berdurasi satu jam, yang dibuat oleh BBC. Walau begitu, banyak orang di India tetap dapat mengaksesnya melalui internet.
Massa yang mengamuk di Dimapur, diyakini merasa kesal dengan larangan dari pemerintah yang dinilai melindungi para pelaku pemerkosaan. (asp)