Militer Ukraina Abaikan Gencatan Senjata
- REUTERS
VIVA.co.id - Kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan empat pemimpin di Belarusia, pekan lalu, terancam akan sia-sia dengan diabaikannya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Dilansir dari Daily Mail, Senin, 16 Februari 2015, pemimpin pemberontak Ukraina, Eduard Basurin, mengatakan, pasukan Ukraina telah melanggar gencatan senjata sebanyak 27 kali dalam 24 jam terakhir.
Pada pertemuan di Minsk, pemimpin Ukraina, Rusia, Jerman dan Prancis menyepakati perjanjian yang mengatur gencatan senjata, serta penarikan senjata berat dari garis depan.
Perjanjian Minsk itu sebelumnya dinilai meningkatkan harapan, untuk mengakhiri konflik di Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan, mengakibatkan lebih dari 5.300 orang tewas.
"Anda dapat mendengar bahwa tidak ada gencatan senjata," kata seorang anggota pasukan pemberontak, merujuk pada pertempuran yang terjadi akibat serangan dari pasukan Ukraina di Debaltseve.
Beberapa reporter kantor berita Reuters dekat garis depan mengatakan, Debaltseve yang jatuh dalam kendali pasukan pemberontak, pekan lalu, tengah dibombardir dengan serangan artileri militer Ukraina.
Sedikitnya enam tank, ditambah kendaraan-kendaraan lapis baja dan artileri militer Ukraina, dilaporkan terlihat di dekat Vuhlehirsk, 10 kilometer sebelah barat Debaltseve.
Meski begitu, militer Ukraina mengklaim bahwa pemberontak Ukraina telah melanggar gencatan senjata. (one)
Simak Juga: