Adu Jotos Warnai Pembacaan Pidato Tahunan Presiden Afsel
- REUTERS / Rodger Bosch / Pool
VIVA.co.id - Niat Presiden Afrika Selatan, Jacoba Zuma, untuk menyampaikan pidato tahunan di gedung Parlemen tidak berjalan mulus. Sebab, di saat dia hendak masuk ke substansi pidato, anggota parlemen menghujani dengan interupsi.
BBC edisi Kamis, 12 Februari 2015 melansir, interupsi itu disampaikan oleh Koalisi Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) yang dipimpin oleh Julius Malema. Dia menuntut Zuma memberikan penjelasan mengenai skandal penggunaan uang negara yang diduga untuk merenovasi kediaman pribadinya.
Menurut laporan koresponden BBC, Andrew Harding, Ketua Parlemen, Baleka Mbete, kemudian meminta anggota parlemen dan yang lainnya untuk mengikuti aturan. Mereka diminta untuk mendengarkan pidato Zuma dulu baru menyampaikan pertanyaan.
Mirip seperti adegan interupsi di Gedung Parlemen Senayan, permintaan itu tidak digubris. Malema terus menghujani Zuma dengan tuntutan agar dia segera mengembalikan uang negara itu. Maka, Mbete kemuian mengusir semua anggota EFF, termasuk Malema.
Dia menolak keluar gedung parlemen dan tiba-tiba puluhan petugas keamanan yang mengenakan kemeja putih langsung menghampiri. Mereka langsung mengerumuni anggota EFF dan mulai menyeret mereka agar keluar dari gedung parlemen. Aksi baku hantam dan tinju pun tidak dapat terhindarkan.
Saking kerasnya aksi usir itu, sampai-sampai kaus putih yang dikenakan Malema sobek. Beberapa anggota parlemen dari partainya juga terluka. Malema mengancam akan mengajukan tuntutan hukum terhadap tindakan kasar itu.
Namun dalam hitungan waktu menit, semua anggota EFF berhasil diusir keluar.
Tidak diketahui dengan jelas apakah petugas keamanan itu berasal dari unsur kepolisian atau parlemen. Salah satu anggota parlemen mengatakan, dilihat dari cara pengusiran yang intimidatif, mereka berasal dari kepolisian.
"Anda tidak bisa mengirim masuk polisi ke dalam gedung parlemen," teriak pemimpin Partai Aliansi Demokratik, Mmusi Maimane.
Sementara, melihat anggota parlemen baku hantam, anggota yang lain memilih walk out. Anggota EFF menuding Zuma memperkaya diri sendiri dengan menggunakan uang pajak rakyat untuk merenovasi kediamannya di Desa Nkandla.
Dalam penyelidikan independen yang digelar tahun lalu, ditemukan adanya dana renovasi yang digunakan Zuma senilai US$23 juta atau setara Rp293 miliar. Kini, rumah Zuma megah dan dilengkapi kolam renang dan area peternakan.
Namun, Zuma mengklaim tidak menggunakan uang rakyat untuk merenovasi rumahnya.
Baca juga: