Ini Topik Pembicaraan Menlu AS dengan Jokowi

Menlu AS John F. Kerry Tiba di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Presiden terpilih Joko Widodo dijadwalkan akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry di Istana Negara usai dilantik pada hari Senin, 20 Oktober 2014. Salah satu topik yang akan dibahas yakni mengenai arah kebijakan luar negeri Indonesia, paska dia dilantik menjadi Presiden. 

Dilansir dari situs resmi Departemen Luar Negeri AS, Minggu, 19 Oktober 2014, pejabat Deplu yang tidak disebut namanya menyebut Kerry akan mendorong Jokowi supaya Indonesia tetap memainkan peranan aktif dalam kebijakan luar negerinya. Topik tersebut akan dibahas, lantaran hingga saat ini ada keraguan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akan lebih memprioritaskan kebijakan dalam negeri. Sosok Menlu di kabinet baru juga belum diketahui hingga saat ini.

"Kami memprediksi Menlu Kerry dan Jokowi akan membahas mengenai peranan itu dan peranan penting yang dapat dimainkan oleh Indonesia. Namun, kami tidak ingin membuat dugaan atas nama Presiden baru Indonesia, namun kami berpikir dia akan dapat memfokuskan kepada isu domestik dan tetap membuat Indonesia memainkan peranan aktif di kawasan," kata pejabat tadi. 

Isu lainnya yang menjadi kepentingan AS dalam situs tersebut, terkait dengan perkembangan paham ekstrimisme yang disebar oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Kerry diduga akan mengajak Indonesia dalam upaya perlawanan terhadap tindak kekerasan ekstrimisme, penghentian perekrutan anggota baru dan melindungi warga biasa dari ajakan para pejuang asing.

Sebab, ujar pejabat senior Deplu itu, para pejuang asing yang saat ini tergabung dengan ISIS banyak yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Selain itu, Menlu Kerry juga akan berdiskusi mengenai cara untuk menghentikan kembalinya para pejuang ekstrimis kembali ke negara asal, menghancurkan propaganda kelompok ekstrimis dan memblokir pendanaan bagi para teroris," kata pejabat itu. 

Isu lingkungan hidup dan perubahan iklim, kemungkinan juga akan dibahas oleh Kerry. Subjek serupa juga pernah diangkat Kerry, ketika berkunjung ke Jakarta pada Februari lalu. 

Bahkan, dia di Pusat Kebudayaan AS di Pacific Place, Jakarta Pusat. 

Dalam situs tersebut, pejabat Deplu AS, turut memberikan gambaran mengenai Indonesia kepada publik Negeri Paman Sam. Mereka menyoroti perkembangan mengagumkan Demokrasi Indonesia, setelah selama 32 tahun berada di bawah rezim diktator.

"Kendati menghadapi banyak tantangan, namun Indonesia berhasil membuat kemajuan yang luar biasa. Indonesia kini memainkan peranan penting dalam kebijakan luar negeri. Mulai dari penyelesaian isu di ASEAN hingga KTT Asia Timur. Mereka juga secara global memainkan peranan sebagai salah satu anggota G20 dan salah satu penghasil emisi terbesar terkait isu perubahan iklim," kata dia.

Pejabat Deplu AS turut menyinggung mengenai sosok Jokowi. Mereka menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu lahir dari pemilihan langsung dan merupakan pribadi yang sederhana, jujur dan ingin membuat reformasi serta perbaikan dalam meningkatkan kualitas pemerintahan.

"Indonesia merupakan negara yang sulit dipimpin, sehingga pasti akan ada banyak tantangan yang dihadapi. Namun, jika dia sukses memperbaiki kualitas pemerintahan, maka itu akan menjadi hal yang penting bagi Indonesia dan dapat menjadi contoh yang baik di dunia," imbuh pejabat tersebut. (adi)