Nadya Hutagalung: Ribuan Gajah Mati Demi Perhiasan Berbahan Gading
Kamis, 24 April 2014 - 09:47 WIB
Sumber :
- Sri Lanka Tourism
VIVAnews - Data dari harian Washington Post, 31 Juli 2013, menunjukkan 10 ribu hingga 25 ribu gajah di Tanzania, Benua Afrika mati dibunuh oleh para pemburu untuk diambil gadingnya. Tingginya tingkat pembunuhan terhadap hewan mamalia itu, lantaran permintaan yang tinggi akan perhiasan yang terbuat dari gading.
Baca Juga :
Hal itu diungkap aktivis dan model Nadya Hutagalung di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, di Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 23 April 2014.
Menurut Nadya, tingginya tingkat permintaan akan perhiasan yang terbuat dari gading, karena publik tidak mengetahui setiap satu gajah harus mati terlebih dahulu untuk bisa membuat perhiasan itu.
"Sebanyak 80 persen publik tidak mengetahui untuk bisa mengambil gading gajah, maka gajah itu terlebih dahulu harus mati. Setelah mati, para pemburu kemudian akan memotong wajah gajah hingga ke bagian dalam, untuk bisa mengeluarkan gadingnya," ujar Nadya.
Padahal, menurut dia, manusia tidak seharusnya membutuhkan gading. Hanya gajahlah yang memerlukannya.
"Untuk apa kita membeli perhiasan dari hewan yang harus terlebih dahulu dibunuh untuk memenuhi hasrat kita itu," imbuh dia.
Menurut Nadya, permintaan terhadap perhiasan terbuat dari gading datang dari Tiongkok. Data dari Badan Investigasi Lingkungan (EIA), mencatat Tiongkok diizinkan secara legal di tahun 2008 silam untuk membeli 62 ton gading gajah. Padahal, hal itu telah ditentang oleh LSM di seluruh dunia.
Data dari organisasi Wildaid malah menunjukkan 70 persen gading ilegal dijual ke Tiongkok. Selain Tiongkok, Thailand juga menjadi tujuan penting tempat penjualan gading sebagai perhiasan.
Mengetahui fakta ini, Nadya bersama ahli ilmu hewan, Tammie Matson, kerap menggelar kampanye pendidikan bagi publik soal kejamnya perburuan terhadap gading gajah sebagai bahan pembuat perhiasan. Saking kejamnya, menurut Nadya, para penjaga hewan gajah di taman konservasi juga turut dibunuh oleh para pemburu.
Organisasi EIA mencatat, 1.000 penjaga hewan gajah tewas saat melawan para pemburu. Fakta yang membuat dahi berkernyit itu, kemudian yang menjadi pemicu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, meluncurkan gagasan penggunaan drone untuk menangkap para pemburu.
Usulan itu dilontarkan Obama saat berkunjung ke kawasan Afrika Timur pada Juni 2013 lalu. Dalam kesempatan itu, Nadya bersama ahli ilmu hewan, Tammie Matson, mengajak publik untuk berhenti membeli perhiasan yang terbuat dari gading.
"Saya berbicara kepada Anda, karena sebagian besar penikmat perhiasan dari gading adalah kaum perempuan. Saya merasa perlu mengingatkan mereka bahwa manusia tidak butuh gading," ujar Nadya.
Nadya menyebut dari hasil kampanyenya itu, sebanyak 70 persen publik yang telah mendengar, menjadi urung membeli perhiasan dari gading.
Kini dia dan organisasi Let the Elephant be Elephant (LEBE), tengah berupaya melakukan pendekatan secara individual kepada toko di dunia maya yang terbukti turut menjadi penjual gading tersebut.