5 Hal Tentang Mandela yang Mungkin Anda Tidak Tahu (2)

Nelson Mandela mengusung trofi Piala Dunia [foto ilustrasi]
Sumber :
  • Google

VIVAnews - Dunia mengenal Nelson Mandela sebagai sosok yang mampu mengubah sejarah manusia modern. Menghabiskan waktu 27 tahun di penjara sebagai korban politik, dia keluar dan memperjuangkan anti-apartheid hingga akhirnya menduduki kursi presiden pertama yang berkulit hitam di negaranya sendiri.

Tapi, tahukah Anda tentang renungannya di Hari Valentine? Pengalaman ia mengajarkan simpati pada sipir dari balik jeruji besi? Mungkin tak banyak orang yang tahu, siapa tokoh besar itu dan apa saja yang dilakukannya dari balik layar.

Pekerjaan rumah

Mandela dikenal secara luas sebagai tokoh yang paling berjasa dalam mencegah kekacauan berbasis perbedaan ras di Afrika Selatan sejak kemunculan apartheid. Tapi, ia tidak bisa menempa solusi untuk menekan angka kemiskinan yang kadung tinggi, begitu pun dengan pengangguran dan wabah penyakit di negaranya. Cita-citanya menciptakan stabilitas sosial dan menjadikan Afsel sebagai 'Negara Pelangi' (dihuni oleh bermacam-macam ras) yang damai.

Sejak apartheid berakhir, Afsel telah menggelar empat kali pemilu parlemen dan tiga kali pilpres. Di kongres nasional Afrika, Mandela mengatakan ekonomi Afsel telah bertumbuh 83 persen sejak 1994. Namun, korupsi di tubuh partai menjadi titik lemah, dan kesejangan sosial yang masih tajam, di mana kaum minoritas kulit putih masih jauh lebih kaya dari mayoritas kulit hitam, kerap memicu adanya konflik kekerasan. Ini cita-cita Mandela yang menjadi pekerjaan rumah ketika ia menjabat presiden Afsel.

Piala dunia

Kemunculan terakhir Mandela di hadapan publik adalah pada tahun 2010. Fisiknya melawan dingin, ia berjuang untuk menghadiri acara penutupan Piala Dunia di stadion Soccer City. Mandela tampak sehat, mengubar senyum lebar sambil melambaikan tangan kepada seisi stadion. Mandela jarang tampil dan kebanyakan beraktivitas di balik layar selama sebulan ajang sepakbola paling prestisius itu digelar di Afsel. Banyak yang menduga ia masih terpukul dengan kepergian cucunya pada kecelakaan lalu lintas setelah konser piala dunia.

Ketika itu, tak banyak yang tahu kisah Mandela selama World Cup. Dia absen di acara pembukaan, namun sesungguhnya ia berjuang agar bisa datang ke acara penutupan. Tak ada pula yang menyangka, itu lambaian tangan terakhir Mandela pada dunia. Selamat jalan, Mandela.

(umi)