Australia Bersiap Bangun Gedung Kedubes Baru di Jakarta

Gambar konsep Kedubes baru Australia di Jakarta
Sumber :
  • Australian Embassy Jakarta

VIVAnews - Australia bersiap memindahkan lokasi Kedutaan Besarnya di Jakarta ke lokasi yang baru, namun tetap berada di wilayah Kuningan. Pengerjaan gedung Kedubes yang baru itu membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.

Perusahaan patungan antara PT Leighton Contractors Indonesia dan PT Total Bangun Persada telah memenangi kontrak senilai A$230 juta untuk membangun gedung Kedutaan Besar Australia yang baru di Jakarta.
 
Kompleks Kedubes yang baru akan dibangun di atas lahan seluas 40.500 meter persegi di Patra Kuningan, Jakarta. Ini akan menjadi kompleks Kedubes Australia yang terbesar di dunia.
 
“Skala proyek tersebut menggarisbawahi kepentingan-kepentingan Australia yang lestari dalam kemitraan kami dengan Indonesia,” ujar Greg Moriarty, Duta Besar Australia untuk Indonesia, dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke VIVAnews hari ini.
 
Dia mengungkapkan, rancangan gedung Kedubes yang baru merupakan hasil karya para arsitek Australia yang ternama Denton Corker Marshall dan para insinyur Aurecon Australia.
 
Karya tersebut akan menggabungkan fungsi, tingkat kesadaran lingkungan hidup yang tinggi serta standar keselamatan dan keamanan tertinggi bagi staf, penduduk sekitar dan para pengunjung.
 
Pekerjaan konstruksi akan segera dimulai dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2015. Konstruksi tersebut akan turut melecut ekonomi Jakarta dan sebagian besar dari sub-kontraktor spesialis dan pemasok utamanya adalah perusahaan-perusahaan Indonesia.
 
Kedubes Australia mengungkapkan bahwa pengadaan bahan konstruksi serta alat dan perlengkapan dalam jumlah besar akan dilakukan secara lokal. Pada puncak kegiatan konstruksi, diperkirakan akan menyerap hingga 800 pekerja Indonesia, suatu peningkatan besar lapangan kerja setempat.

“Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan secara khusus Pemerintah DKI Jakarta, atas dukungan mereka yang besar pada proyek ini,” kata Moriarty.