Awetkan Kol, Petani China Gunakan Formalin
- REUTERS/Sheng Li
VIVAnews - Petani sayuran di China kedapatan menggunakan cairan formalin untuk mengawetkan berbagai produk pertanian. Kantor berita China, Xinhua, mengatakan bahwa ini bukan kali pertama praktik serupa terjadi di China.
Diberitakan BBC, Senin 7 Mei 2012, cairan formalin atau formaldehyde ditemukan pada kembang kol yang dikirimkan petani dari wilayah timur China. Sayuran ini mudah busuk jika terkena panas. Petani menggunakannya agar produk ini tetap segar selama proses pengiriman.
Xinhua mengatakan, praktik ini telah berlangsung di timur China selama lebih dari tiga tahun. Menurut kantor berita ini, penyemprotan formalin dipilih karena lebih murah ketimbang membeli truk berpendingin yang harganya jauh lebih mahal.
Kembang kol adalah salah satu sayuran pokok di kuliner China. Biasanya sayuran jenis ini digunakan untuk isian makanan, digoreng, atau dibuat acar.
Formalin digunakan untuk mengawetkan mayat atau sebagai pembunuh bakteri. Digunakan pada makanan, maka akan berisiko kanker, penyakit kulit, gangguan pernafasan dan pencernaan.
Selain untuk mengawetkan sayuran, formalin juga digunakan di China untuk mencelup hasil laut agar kelihatan lebih segar.
Menurut Xinhua, kemarin puluhan penjual sayuran di kota Qingzhou, provinsi Shandong, tertangkap basah menggunakan formalin. Tidak disebutkan apakah ada orang yang ditahan atau tidak.
Terungkapnya kasus kali ini menambah panjang daftar pencemaran makanan di China. Sebelumnya beberapa tahun lalu, China dikejutkan oleh kandungan melamine pada susu formula. (adi)