Xi Jinping Tolak Hadiri KTT Peringatan HUT Diplomatik Uni Eropa-Tiongkok

Presiden China Xi Jinping (kiri)
Presiden China Xi Jinping (kiri)
Sumber :
  • AP Photo/Kin Cheung, File

Beijing, VIVA – Presiden China Xi Jinping menolak undangan untuk mengunjungi Brussels guna menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Uni Eropa, menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Uni Eropa-Tiongkok.

Hal itu dilaporkan oleh Financial Times, pada Minggu, 16 Maret 2025. Xi Jinping mengutus  Perdana Menteri Li Qiang

"Beijing memberi tahu pejabat Uni Eropa bahwa Perdana Menteri Li Qiang akan bertemu dengan presiden Dewan dan Komisi Eropa, bukan Xi," kata dua orang yang mengetahui masalah tersebut yang tidak disebutkan identitasnya.

Melansir dari CNBC, Senin 17 Maret 2025, Perdana Menteri Tiongkok biasanya menghadiri pertemuan puncak tersebut ketika diadakan di Brussels, sementara presiden menjadi tuan rumah di Beijing, tetapi Uni Eropa ingin Xi hadir untuk memperingati setengah abad hubungan antara Beijing dan blok tersebut.

Ketegangan antara Brussels dan Beijing telah meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dengan Uni Eropa menuduh Tiongkok mendukung Kremlin.

Tahun lalu, Uni Eropa juga mengenakan tarif pada impor kendaraan listrik Tiongkok.

"Diskusi informal sedang berlangsung, baik tentang penetapan tanggal pertemuan puncak Uni Eropa-Tiongkok tahun ini maupun tingkat representasi," kata seorang pejabat Uni Eropa.

Sementara itu, kementerian Tiongkok mengatakan tidak memiliki informasi apa pun untuk diberikan mengenai masalah tersebut.

Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Uni Eropa, ekonomi terbesar ketiga di dunia, menghabiskan sebagian besar tahun 2024 dengan saling mengejek atas tuduhan kelebihan kapasitas, subsidi ilegal, dan dumping di pasar masing-masing.

Pada bulan Oktober, Uni Eropa mengenakan tarif dua digit pada kendaraan listrik buatan Tiongkok setelah penyelidikan anti-subsidi, selain bea masuk mobil standarnya sebesar 10 persen.

Langkah tersebut menuai protes keras dari Beijing, yang sebagai balasannya, meningkatkan hambatan masuk pasar untuk produk-produk Uni Eropa tertentu seperti brendi.