Trump 'Paksa' Mesir dan Yordania untuk Terima Warga Gaza yang Direlokasi

Presiden AS Terpilih Donald Trump.
Sumber :
  • (AP Photo/Julia Demaree Nikhinson)

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis, 30 Januari 2025, menegaskan bahwa Mesir dan Yordania akan menerima warga Gaza yang mengungsi, meskipun kedua negara Arab tersebut menolak rencananya untuk memindahkan warga Palestina dari wilayah itu.

Komentar Presiden AS Donald Trump muncul sehari setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II menolak pemindahan paksa warga Gaza menyusul perang antara Hamas dan Israel.

"Mereka akan melakukannya," kata Trump dengan penuh paksaan.

"Mereka akan melakukannya. Kami melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya," tambahnya, dikutip dari France24, Jumat 31 Januari 2025.

Pidato Donald Trump usai dilantik sebagai Presiden ke 47 AS

Photo :
  • Tangkapan layar

Setelah gencatan senjata Israel-Hamas berlaku pada 19 Januari, Trump melontarkan rencana untuk "membersihkan" Jalur Gaza dan agar warga Palestina pindah ke lokasi yang lebih aman seperti Mesir atau Yordania.

Ia mengatakan perang selama 15 bulan telah mengubah wilayah Palestina menjadi "lokasi pembongkaran."

Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff melakukan perjalanan langka ke Gaza minggu ini sebagai upaya untuk mendukung gencatan senjata yang rapuh. Ia juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sisi dari Mesir, sekutu utama AS, mengatakan pada hari Rabu dalam tanggapan publik pertamanya terhadap komentar Trump bahwa menggusur rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak dapat mereka lakukan.

Raja Yordania Abdullah II berpidato pada sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, 19 September 2023.

Photo :
  • Antara/Reuters-Mike Segar/as

Raja Yordania Abdullah II secara terpisah menekankan "posisi tegas negaranya tentang perlunya mempertahankan warga Palestina di tanah mereka."

Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober 2023, baik Mesir maupun Yordania telah memperingatkan rencana untuk menggusur warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat melintasi perbatasan mereka.