Perdana Menteri Serbia Mundur di Tengah Gelombang Protes Besar-besaran

Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, mengumumkan pengunduran dirinya
Sumber :
  • Andrej Cukic/EPA-EFE

Serbia, VIVA – Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, 28 Januari 2025. Keputusan ini datang setelah berbulan-bulan ketegangan politik dan protes besar-besaran yang dipicu oleh insiden runtuhnya atap stasiun kereta api di Novi Sad pada bulan November 2024. 

Protes yang dipimpin oleh mahasiswa ini terus berkembang, menuntut pemerintahan yang lebih transparan dan menuntut pertanggungjawaban terhadap kasus-kasus korupsi yang melibatkan pemerintah Serbia, terutama Presiden Aleksandar Vucic.

Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, mengumumkan pengunduran dirinya

Photo :
  • Andrej Cukic/EPA-EFE

Vucevic, yang juga merupakan mantan Wali Kota Novi Sad, mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya dilakukan untuk meredakan ketegangan di masyarakat. Dalam konferensi pers, Vucevic mengatakan bahwa dia ingin menghindari situasi yang semakin rumit dan berpotensi meningkatkan ketegangan lebih lanjut di negara itu.

“Untuk menghindari hal-hal yang semakin rumit, agar tidak menimbulkan ketegangan lebih lanjut di masyarakat, saya membuat keputusan ini,” ungkap Vucevic, dilansir dari Al Jazeera.

Keputusan tersebut muncul di tengah demonstrasi yang masih berlangsung di ibu kota Serbia, Belgrade, dimana para pengunjuk rasa baru saja mengakhiri aksi blokade selama 24 jam di persimpangan utama. Aksi ini dilakukan untuk menuntut reformasi dan mengungkap dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. 

Protes ini semakin memanas setelah adanya laporan serangan terhadap seorang siswi di Novi Sad pada Selasa pagi yang diduga dilakukan oleh orang-orang yang berafiliasi dengan Partai Progresif Serbia, partai yang dipimpin oleh Presiden Vucic. Vucevic juga menambahkan bahwa pengunduran dirinya tidak terlepas dari kejadian tersebut. 

“Setiap kali ada harapan untuk kembali ke dialog sosial, untuk berbicara… rasanya seperti ada tangan tak terlihat yang menciptakan insiden baru, dan ketegangan meningkat lagi,” kata Vucevic. Kejadian serangan terhadap siswi tersebut memperburuk situasi, memicu lebih banyak kemarahan di kalangan masyarakat.

Vucevic menjabat sebagai perdana menteri pada bulan April 2024 setelah Partai Progresif Serbia memenangkan pemilu yang disertai dengan ketegangan dan kontroversi.

Selain itu, Vucevic mengumumkan bahwa Wali Kota Novi Sad saat ini, yang merupakan posisi penting di kota terbesar kedua di Serbia, juga akan mengundurkan diri.