Bantahan Keras PM Albania soal Kabar Menerima 100.000 Pengungsi Gaza
- Anadolu Ajansi
Jakarta, VIVA – Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menanggapi laporan media Israel yang menyebutkan bahwa pemerintah Albania tengah membahas dengan pemerintah AS mengenai kemungkinan menerima hingga 100.000 warga Palestina dari Gaza.
Rama dengan tegas membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai berita palsu dan menegaskan bahwa hal itu sama sekali tidak benar.
“Sudah lama saya tidak mendengar berita palsu seperti itu – dan akhir-akhir ini banyak sekali berita palsu! Itu sama sekali tidak benar,” tulis Rama melalui platform X pada Senin, 27 Januari 2025.
Pernyataan ini dikeluarkan untuk menanggapi informasi yang beredar mengenai Albania yang dikatakan sedang mempertimbangkan untuk menerima pengungsi Palestina dari Gaza.
Rama juga menekankan bahwa meskipun Albania merasa rasa hormat dan solidaritas penuh kepada rakyat Gaza yang tengah menghadapi kesulitan dan penderitaan akibat konflik yang terus berlangsung, negara tersebut tidak dapat mengambil tanggung jawab untuk menampung pengungsi Palestina.
"Albania tidak diminta oleh siapa pun untuk menerima pengungsi, dan kami tidak dapat mempertimbangkan untuk mengambil alih tanggung jawab semacam itu," ujar Rama.
Dalam cuitannya, Rama menyampaikan bahwa Albania memiliki persahabatan erat dengan banyak negara, termasuk Israel, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait dan juga dengan rakyat Palestina.
Albania sendiri telah lama mengakui Palestina sebagai negara. Namun, sebagai negara Eropa yang tidak terletak di Timur Tengah, Albania merasa tidak bisa berbuat lebih banyak daripada negara-negara Eropa lainnya dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
"Sebagai negara Eropa, kami tidak berada di Timur Tengah dan tidak dapat berbuat lebih banyak dalam hal ini. Namun, kami berharap dan berdoa agar rakyat Palestina diberi kesempatan untuk hidup di negara mereka sendiri, sebagai orang-orang bebas di bawah pemerintahan yang demokratis, dan agar Hamas tidak akan pernah lagi dapat menyakiti Israel – atau, yang terutama, rakyat Palestina itu sendiri," tambahnya.
Sebelumnya, laporan dari media Israel mengungkapkan bahwa Israel menganggap usulan Presiden AS Donald Trump agar negara-negara seperti Yordania dan Mesir menerima pengungsi Palestina sebagai hal yang tidak realistis.
Oleh karena itu, Washington mulai mencari opsi lain, termasuk mempertimbangkan Albania, untuk menampung pengungsi Palestina. Laporan tersebut muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza akibat konflik yang berlangsung.