Eks Petinggi PBB Ditangkap FBI karena Terlibat Penjualan Senjata Ilegal
- The Intercept
Washington, VIVA – Seorang mantan pejabat tinggi PBB ditangkap oleh FBI dan didakwa karena berupaya merundingkan kesepakatan senjata ilegal antara Tiongkok dan Libya senilai US$ 1,1 miliar (Rp 17,7 triliun).
Melansir dari Anadolu Ajansi, Selasa 28 Januari 2025, Kuang Chi Wan, yang berkantor pusat di Montreal dan merupakan wakil direktur di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, awalnya ditangkap pada 21 Januari 2023, menurut dokumen FBI.
Ia telah didakwa melanggar Undang-Undang Pengendalian Ekspor Senjata AS dengan mengambil keuntungan dari kesepakatan senjata.
Pria yang juga dikenal sebagai "James" itu diduga sebagai salah satu dari tujuh orang yang terlibat dalam skandal tersebut. Meski demikian, enam orang lainnya tidak disebutkan namanya.
Wan memberi tahu FBI bahwa salah satu konspiratornya adalah penasihat khusus Presiden Tiongkok Xi Jinping, menurut dokumen tersebut.
FBI menduga bahwa antara tahun 2019 dan 2022, Wan melanggar sanksi perdagangan dan senjata internasional dengan menyusun kesepakatan senjata dan minyak ilegal yang direncanakan antara Tiongkok, panglima perang Libya, dan pihak lain, menurut dokumen itu.
Kasus ini terkait dengan tuduhan sebelumnya yang dilayangkan terhadap dua orang lainnya oleh Kepolisian Kerajaan Kanada (RCMP).
Pasangan tersebut diduga bersekongkol untuk mengirim minyak mentah Libya ke Tiongkok dengan imbalan pesawat nirawak Tiongkok.
Wan pun tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar karena pihak berwenang telah menyita ponsel dan laptopnya, jadi detail tentang statusnya di pengadilan AS tidak jelas.