Israel-Hamas Gencatan Senjata, Perbatasan Gaza Diharapkan Segera Dibuka untuk Bantuan Kemanusiaan
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI BP), kembali melakukan aksi solidaritas mendukung Palestina. Aksi ARI BP dilakukan dengan mendatangi depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jumat kemarin.
Massa ARI BP dalam aksi itu kompak membawa atribut bendera Palestina. Sebagian dari mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'free Palestina', dan juga 'Freedom for Palestina'.
Pun, masa ARI BP di tengah aksi solidaritas itu juga melakukan pemotongan nasi tumpeng. Cara itu sebagai rasa syukur atas dilaksanakannya gencatan senjata di Palestina.
Sekretaris Komite Pelaksana ARI BP, Oke Setiadi, menjelaskan pihaknya berharap dampak positif dari gencatan senjata terhadap rakyat Palestina. Salah satunya bisa akses bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina bisa segera didistribusikan.
"Semoga perbatasan Gaza segera dibuka, sehingga bantuan kemanusiaan bisa segera masuk ke Gaza," kata Oke Setiadi di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Januari 2025.
Dia bilang ARI BP menaruh harapan dengan gencatan senjata itu karena sudah terlalu lama rakyat Palestina mengalami genosida oleh Israel.
"Kami hanya berinisiatif agar dengan kegembiraan ini, mewakili kegembiraan masyarakat Indonesia, agar Gaza segera bangkit dari keterpurukannya, akibat genosida yang dilakukan oleh Israel selama ini," ujar Oke.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain menggelar aksi solidaritas Palestina, ARI BP juga berencana menyelenggarakan kegiatan bertajuk Run For Humanity pada pekan depan.
"Dalam mengumpulkan sumbangan untuk masyarakat Gaza, dengan acara Run For Humanity. Kami juga akan segera meluncurkan masyarakat pecinta olahraga untuk Gaza," katanya.
Menurut dia, dengan peluncuran itu diharapkan pula masyarakat pecinta olahraga berkumpul beri dukungan untuk Palestina.
"Kami berharap berkumpul masyarakat yang cinta olahraga, dalam rangka mendukung perjuangan masyarakat Gaza terbebas dari genosida dan penjajahan," ujar Oke.