Presiden Korsel yang Dimakzulkan Kembali Menolak Hadir Dalam Pemeriksaan Terkait Darurat Militer

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Kamis, 12 Desember 2024, menyatakan bahwa ia tidak memahami alasan di balik tuduhan makar yang dialamatkan kepadanya setelah memberlakukan darurat militer di Korea Selatan.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Seoul, VIVA - Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, kembali menolak untuk hadir terkait upaya penerapan darurat militernya yang gagal, pada Jumat, 17 Januari 2025, hari ketiga penahanannya.

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) telah memerintahkannya untuk hadir guna pemeriksaan lebih lanjut pada pukul 10 pagi setelah dia gagal hadir pada hari sebelumnya dengan alasan kesehatan.

"Presiden tidak akan hadir di CIO hari ini," kata Seok Dong-hyeon, pengacara dan teman lama Yoon, kepada Kantor Berita Yonhap.

tentara korea selatan di perbatasan

Photo :

“Dia telah menyampaikan posisi dasarnya dengan jelas saat pemeriksaan CIO pada hari pertama dan tidak melihat ada alasan atau kebutuhan untuk menjawab jenis interogasi tanya jawab,” tambahnya.

Yoon telah ditahan di pusat penahanan sejak Rabu malam setelah penyidik menangkapnya di kediamannya dan membawanya ke kantor CIO di Gwacheon, selatan Seoul, untuk menjalani lebih dari 10 jam pemeriksaan.

Yoon mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Sentral Seoul untuk meninjau legalitas penahanannya, namun pengadilan menolak pengajuan tersebut pada Kamis malam, sehingga dia tetap ditahan.

CIO diperkirakan akan mengajukan permohonan untuk surat perintah penangkapan resmi terhadap Yoon sebelum batas waktu 48 jam berakhir pada Jumat malam. (ant)