AS Janjikan Gencatan Senjata di Gaza sebelum Trump Dilantik tapi Ada Ketidakpastian

Ketidakpercayaan Gedung Putih terhadap pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu kian meningkat saat Tel Aviv terlibat dalam berbagai konflik di wilayah tersebut, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Washington, VIVA - Gedung Putih pada Kamis, 9 Januari 2025, mengeluarkan pernyataan bernada optimis yang hati-hati, yang menyebutkan perjanjian untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dan pembebasan para sandera kemungkinan tercapai sebelum pelantikan presiden Donald Trump.

"Kami kira itu dapat terjadi, tapi bukan tanpa kerja keras. Seperti yang saya katakan, Brett masih berada di Doha, dia masih berupaya keras," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan

Kirby menjelaskan bahwa Presiden AS Joe Biden telah menunjuk Brett McGurk untuk menangani situasi Timur Tengah.

Presiden AS terpilih Donald Trump

Photo :
  • Ist

McGurk saat ini sedang berada di ibukota Qatar untuk melanjutkan perundingan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dengan Hamas.

"Ini menjadi fokus utama baginya dan seluruh tim keamanan nasional. Ini sesuatu yang sangat, sangat ingin kami selesaikan, bukan hanya karena ... anda ingin menyelesaikannya sebelum meninggalkan jabatan, tetapi karena ini perlu dilakukan, karena orang-orang ini telah disandera selama ini, terlalu lama, dan setiap hari adalah hari ketidakpastian, hari kesedihan,” tambah Kirby

Kirby menekankan bahwa presiden berupaya keras agar masalah tersebut terselesaikan, meski banyaknya tantangan dan perlunya kerja keras dan kompromi.

Jumat lalu, delegasi Israel kembali ke Doha untuk melanjutkan perundingan tidak langsung dengan kelompok Palestina Hamas yang dimediasi Qatar juga Mesir untuk mematangkan kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata. (ant)