Putin Akui Belum Bertemu Bashar al-Assad Sejak Digulingkan, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah

Vladimir Putin
Sumber :
  • BBC.uk.co

Moskow, VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis, 19 Desember 2024, bahwa Rusia belum terkalahkan di Suriah, dan Moskow telah mengajukan usulan kepada para penguasa baru di Damaskus untuk mempertahankan pangkalan militer Rusia di sana.

Dalam komentar publik pertamanya mengenai masalah tersebut, Putin mengatakan bahwa ia belum bertemu dengan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad, tapi dia berjanji akan melakukan pertemuan dengan mantan presiden Suriah itu.

Menanggapi pertanyaan mengenai masalah tersebut dari seorang jurnalis AS, Putin mengatakan bahwa ia akan bertanya kepada al-Assad tentang nasib reporter AS Austin Tice, yang hilang di Suriah, dan siap untuk bertanya kepada para penguasa baru Suriah tentang keberadaan Tice juga.

"Terus terang saja, saya belum bertemu Presiden Assad sejak ia datang ke Moskow. Tetapi saya berencana untuk bertemu dengannya. Saya pasti akan berbicara dengannya," kata Putin, dikutip dari Alarabiya, Jumat, 20 Desember 2024.

Ia mengatakan sebagian besar orang di Suriah yang dihubungi Rusia tentang masa depan dua pangkalan militer utamanya di Suriah mendukung mereka untuk tetap tinggal, tetapi pembicaraan masih berlangsung.

Sebagai informasi, Rusia, yang melakukan intervensi di Suriah pada tahun 2015 dan membalikkan keadaan perang saudara di sana demi kepentingan al-Assad, juga telah memberi tahu negara-negara lain bahwa mereka dapat menggunakan pangkalan udara dan pangkalan lautnya untuk mendatangkan bantuan kemanusiaan bagi Suriah.

“Anda ingin menggambarkan semua yang terjadi di Suriah sebagai semacam kegagalan, kekalahan bagi Rusia. Saya jamin, itu tidak benar. Dan saya akan memberi tahu Anda alasannya. Kami datang ke Suriah 10 tahun lalu untuk mencegah terbentuknya kantong teroris di sana,” ucap Putin.

“Secara keseluruhan, kami telah mencapai tujuan kami. Bukan tanpa alasan bahwa saat ini banyak negara Eropa dan Amerika Serikat ingin menjalin hubungan dengan mereka (penguasa baru Suriah). Jika mereka adalah organisasi teroris, mengapa Anda (Barat) pergi ke sana? Jadi itu berarti mereka telah berubah.”