Presiden Ukraina Bagikan Video Tentara Rusia Bakar Tentara Korut yang Tewas

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa, 29 Oktober 2024, menyatakan bahwa penempatan tentara Korea Utara di Rusia merupakan ancaman keamanan bagi Korea Selatan dan komunitas global, menurut laporan media lokal.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Soul, VIVA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membagikan video yang ia klaim menunjukkan seorang tentara Rusia membakar tubuh tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran melawan Ukraina.

Zelenskyy yang membuat klaim tersebut dalam sebuah video yang diunggahnya di media sosial pada Selasa, 17 Desember 2024, mengatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menyembunyikan keberadaan pasukan Korea Utara yang bertempur bersama Rusia.

Video berdurasi 30 detik itu menampilkan rekaman yang tampak seperti mayat yang terbakar sebagian dengan tulisan terjemahan bahasa Inggris "Rusia berusaha menyembunyikan wajah-wajah tentara Korea Utara bahkan setelah kematian."

VIVA Militer: Pasukan Korea Utara di Rusia

Photo :
  • 112.ua

Video tersebut juga memperlihatkan close-up seorang tentara yang diduga berasal dari Korea Utara dan rekaman lainnya yang menunjukkan seorang tentara dengan wajah Asia berkata "Tidak, tidak" ke arah kamera.

Terdengar juga suara dari balik kamera yang mengatakan "Katakan padanya untuk memakai masker. Pakai masker itu."

Zelenskyy mengecam militer Rusia karena mengerahkan pasukan Korea Utara dan berusaha menyembunyikan keberadaan mereka dengan mengatakan Moskow harus dimintai pertanggungjawaban atas demonstrasi tidak hormat tersebut.

"Rusia tidak hanya mengirimkan pasukan Korea Utara untuk menyerbu posisi Ukraina, tetapi juga berusaha menyembunyikan kehilangan dari orang-orang ini," katanya.

VIVA Militer: Tentara Korea Utara di Rusia

Photo :
  • youtube.com

"Dan sekarang, setelah pertempuran pertama dengan prajurit kami, Rusia berusaha... untuk benar-benar membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran."

Perilisan video tersebut muncul di tengah kekhawatiran mengenai semakin dalamnya kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara serta kritik bahwa pasukan Korea Utara yang dikerahkan akan digunakan sebagai “umpan meriam" dalam perang itu.

Pada Sabtu, otoritas intelijen pertahanan Ukraina mengatakan sekitar 200 tentara Rusia dan Korea Utara diperkirakan tewas saat bertempur dalam unit gabungan melawan pasukan Ukraina. Namun, mereka tidak merinci jumlah korban di masing-masing pihak.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada Senin bahwa Amerika Serikat percaya Korea Utara telah mengalami kerugian tentara yang "signifikan," yang menandai pertama kalinya Washington mengonfirmasi secara publik adanya kematian tentara Korea Utara selama perang Rusia terhadap Ukraina. (ant)