Dimakzulkan, Yoon Suk Yeol Tak Minta Maaf dan Tegaskan Tidak Akan Menyerah

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
Sumber :
  • Im Hun-jung/Yonhap via AP

Korea Selatan, VIVA – Pada 14 Desember, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyampaikan pernyataan resmi kepada rakyatnya setelah Majelis Nasional meloloskan mosi pemakzulan terhadap dirinya. 

Dalam pidato bertajuk "Pesan kepada Bangsa", Presiden Yoon menyampaikan bahwa meski saat ini ia harus berhenti sementara dari tugasnya, ia tidak akan menyerah dalam memperjuangkan masa depan Korea Selatan.

Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Photo :
  • Kim Hong-ji/Pool Photo via AP

Alih-alih meminta maaf, Yoon menegaskan komitmennya untuk terus bekerja demi negara. Ia mengatakan, "Saya mungkin berhenti sementara, tetapi perjalanan menuju masa depan tidak boleh terhenti. Saya tidak akan pernah menyerah,” katanya yang dikutip dari Allkpop pada Senin, 16 Desember 2024. 

Yoon juga menyatakan bahwa ia akan memikul semua kritik, dorongan, dan dukungan dari masyarakat. Ia berjanji untuk tetap fokus dan mengabdikan dirinya sepenuhnya hingga masa jabatannya berakhir.

"Saya akan membawa semua kritik, dorongan, dan dukungan yang ditujukan kepada saya dan saya akan sepenuhnya mengabdikan diri kepada bangsa hingga saat terakhir,” ujarnya. 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan pernyataan terkait Itaewon

Photo :
  • Sun Myung-geon/Yonhap via AP

Dalam pidatonya, Yoon Suk Yeol menyerukan perubahan mendasar dalam budaya politik Korea Selatan. Ia meminta semua pihak untuk meninggalkan politik yang penuh konflik dan konfrontasi, menggantinya dengan budaya musyawarah dan kompromi. Menurutnya, hanya dengan cara ini politik dapat benar-benar berkontribusi bagi kemajuan negara.

“Mari kita hentikan politik yang sembrono dan penuh konflik. Fokuslah pada perbaikan budaya politik dan sistem kelembagaan demi kebaikan bangsa,” ujarnya lagi. 

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol

Photo :
  • AP Photo/Manu Fernandez)

Yoon mengenang hari ketika ia memutuskan masuk dunia politik pada 2021. Saat itu, ia merasa bahwa demokrasi dan supremasi hukum di Korea Selatan sedang runtuh. Kehadiran Yoon di dunia politik lahir dari keinginan rakyat untuk perubahan, khususnya dalam mendukung pemilik usaha kecil, generasi muda, dan kelas pekerja yang tertekan oleh kebijakan pemerintah sebelumnya.

Presiden Yoon menutup pidatonya dengan ajakan kepada seluruh rakyat untuk bersatu demi kebebasan, demokrasi, dan kemakmuran Korea Selatan. Ia juga meminta para pejabat negara untuk tetap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi di bawah kepemimpinan presiden sementara.

"Mari kita tinggalkan politik yang sembrono dan penuh konflik menuju politik yang didasarkan pada pertimbangan dan kompromi. Saya berharap Anda semua dapat memfokuskan perhatian pada peningkatan budaya politik dan kerangka institusi demi kebaikan bangsa kita,” tandasnya.